Demokrat meminta penonaktifan Kapolri Listyo Sigit terkait dengan penanganan kepolisian tentang kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Baca Juga: Gempar! Gegara ini, Putri Candrawathi Disebut Melecehkan Brigadir J: Artinya yang Terjadi Justru Pelecehan Ajudan
"Mestinya Kapolri diberhentikan sementara diambil alih oleh Menko Polhukam untuk menangani kasus ini supaya objektif dan transparan," ujar Benny yang dikutip dari Tribun News.
Warganet dengan akun Twitter @ex_Lolina menyinggung saat kader Demokrat melakukan tindakan korupsi, tapi Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) aman.
"Apa perna ada petisi ganti Ketum @PDemokrat saat kadernya rame2 lakukan kejahatan korupsi? Tidak ada tuh..." jelasnya yang dikutip dari Twitter, Selasa (23/8).
AHY tidak disuruh untuk turun dari jabatannya saat anggota partainya tersandung korupsi, namun sekarang Demokrat malah meminta agar Kapolri Listyo dinonaktifkan.
"Kenapa sekarang Demokrat minta Listyo Sigit di copot saat bawahannya berbuat salah? Partai Sakit Jiwa ini sepertinya menuju titik nadir kehancurannya," ungkapnya.
Apa perna ada petisi ganti Ketum @PDemokrat saat kadernya rame2 lakukan kejahatan korupsi? Tidak ada tuh...Kenapa sekarang Demokrat minta Listyo Sigit di copot saat bawahannya berbuat salah?Partai Sakit Jiwa ini sepertinya menuju titik nadir kehancurannya. pic.twitter.com/LTHU2bJYgy
— August (@ex_Lolina) August 22, 2022Sekedar informasi, dalam kasus korupsi Bupati nonaktif Penajam Paser Utara Abdul Gafur Ma'sud, KPK sudah menetapkan pejabat struktur partai Demokrat yang terlibat.
Selain itu, KPK telah mendalami dugaan uang Rp1 miliar yang digunakan untuk mahar politik yang dibawa Gafur ke Jakarta, berkaitan dengan Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas