Hal ini ia sampaikan karena melihat semua harga naik dan anggota DPR tak ada yang bersuara.
Baca Juga: Soal Harga BBM Bakal Naik Sandiaga Uno Justru Bocorkan Rencana Jokowi, Eh Langsung Diulti: Suka Banget Bikin Rakyat Sengsara!
"Hidup rakyat makin terasa berat, BBM naik dan DPR senyap," ucap Kaban dikutip dari Twitter pribadinya, Selasa (23/8/2022).
Mantan Politisi Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini juga menyentil para ketua umum partai politik yang hanya sibuk untuk melenggang ke Pilpres 2024.
"Ketum parpol sibuk cari capres, padahal parpol bersama presiden gagal sejahterakan rakyat bahkan hutan dan cicilan bunga hutang meroket," bebernya.
Diketahui sebelumnya berhembus wacana kenaikan BBM yang membuat masyarakat heboh.
Terlebih, Menko Marves, Luhut Pandjaitan, juga telah memperingatkan masyarakat untuk bersiap atas rencana kenaksn BBM yang diperkirakan mulai dilakukan pada pekan ini.
Wacana mengenai kenaikan harga BBM ini sebenarnya telah lama dibahas oleh pemerintah, terutama untuk jenis solar dan pertalite. Alasan kenaikan harga BBM ini adalah meningkatnya beban subsidi yang telah mencapai Rp502 triliun.
Pemerintah berencana mengurangi subsidi bahan bakar atau bahkan menghapuskannya sepenuhnya, sedangkan mengenai rencana kenaikan harga BBM sendiri terjadi karena berbagai faktor, salah satunya inflasi.
Hal ini karena level inflasi Indonesia per Juli 2022 telah mencapai 4,94 persen secara tahunan. Nilai inflasi tersebut memang bisa dikatakan terkendali, namun bergantung pada kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar karena keduanya masih disubsidi.
Pemerintah akan menaikkan harga BBM dengan tujuan menjaga nilai inflasi agar bisa tetap terkendali dan menekan beban subsidi di APBN. Padahal sebelumnya pemerintah telah menaikkan anggaran subsidi BBM hingga Rp502 triliun.
Namun, upaya tersebut nyatanya masih belum cukup untuk menutupi kenaikan harga minyak dunia dan menanggapi nilai rupiah yang kian melemah. Harga minyak dunia per Agustus 2022 saat ini sudah lebih dari USD 106.7 per barel. Sementara itu, pemerintah Indonesia hanya memberikan perkiraan anggaran harga minyak dunia USD 90 per barel.
Harga BBM subsidi dan non subsidi di Indonesia sendiri saat ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Seperti diketahui bahwa pertamax termasuk daftar BBM non subsidi yang harganya mencapai Rp12.500 per liter.
Sementara pertalite yang masuk ke BBM subsidi hanya dijual dengan harga Rp7.650. Hal ini membuat banyak pengguna kendaraan bermotor yang lebih memilih pertalite karena lebih murah, sehingga menyebabkan pembengkakan anggaran subsidi.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas