Dalam rapat Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta tahun 2022, Gembong Warsono menyebutkan bahwa dia mendengar persoalan Aparatur Sipil Negara (ASN) mengenai jual beli jabatan.
Baca Juga: Nggak Cuma Ahok, Anies Baswedan Juga Lakukan ini Tanpa Sentuh APBD, Eh Diceletukin: Beda Tipis Tolol dan Lucu
"Hari ini saya mendengarkan persoalan ASN kita dalam penempatan jual beli (jabatan), saya sudah berbisik-bisik berapa kali saya sampaikan kepada pak asisten dan pak inspektorat," ujarnya.
Ketua Fraksi PDIP menyinggung mengenai jabatan lurah yang tidak bisa diisi berpuluh-puluh tahun, lantaran ada praktik jual beli.
"Karena tarik menarik jual beli jabatan, sudah berapa oknum saya temukan. Orang itu berani mengatakan hanya untuk digeser, naik sedikit saja minta 60 juta," bebernya.
Warganet dengan akun Twitter @Affan**** menyebut jika hal ini benar-benar terjadi, maka kondisi Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan sangat parah.
"Kalau memang benar separah ini kah kondisi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan @aniesbaswedan. Jual beli jabatan di mana mana," ujarnya yang dikutip dari Twitter, Jumat (19/8).
Kalau memang benar separah ini kah kondisi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan @aniesbaswedan Jual beli jabatan di mana mana ,,, pic.twitter.com/vE9mAVO30p
— Gus affan alfayed (@Affan79992133) August 18, 2022Sementara itu, pada tahun 2019 isu mengenai jual beli jabatan juga pernah mencuat, Anies menyebutnya sebagai keluh kesah ASN, bukan aduan material.
Jual beli jabatan pun disinggung sebagai tudingan, lantaran belum ada laporan dari pejabat yang mengetahui praktik tersebut di lingkungan DKI Jakarta.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas