Hal itu ditanggapi Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Ferdinand Hutahaean menyebutkan bahwa kasus tersebut semakin menjadi liar lantaran diduga ada pihak lain yang ikut campur.
Baca Juga: Jleb! Anies Baswedan Bakal Jilat Ludah Sendiri Soal, Ferdinand Hutahaean: Paling Nanti Alasannya, Itukan...
Ferdinand Hutahaean juga mengungkapkan bahwa hal itu guna menyerang antar pihak terkait jabatan.
"Saya melihat kasus tewasnya Brigadir J ini semakin liar bahkan ditunggangi pihak tertentu utk menyerang pihak lain dalam jabatan," ungkap Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Selasa (16/8).
Kemudian, Ferdinand Hutahaean juga memberikan dukungan penuh pada Polri guna mengungkap habis kasus tersebut.
"Semangat Polri..!! Selamat pagi salam hormat untuk seluruh personil Polri dimanapun berada. Sehat sukses selalu..! @DivHumas_Polri @ListyoSigitP," pungkas Ferdinand Hutahaean.
Sementara itu, tim penyidik Polri telah memeriksa Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.
Melalui Telekonferensi pers, Dirtipidum Bareskrim, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan bahwa pemeriksaan tersebut berlangsung selama kurang lebih tujuh jam yang dimulai pada pukul 11.00 hingga 18.00 WIB di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
"Hari ini penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap FS setelah ditetapkan sebagai tersangka. Pemeriksaan FS di Mako Brimob sejak pukul 11.00 sampai 18.00 WIB," ungkap Andi Rian.
Kemudian, Andi Rian juga menuturkan hasil pemeriksaan tersebut.
Dari keterangan Andi Rian, Ferdy Sambo mengaku secara terang-terangan bahwa dirinya menghabisi nyawa Brigadir J dengan alasan terbakar emosi. Hal itu disebutnya karena perlakuan Brigadir J yang yang melukai harkat dan martabat.
Baca Juga: Apeng Buronan Kasus Korupsi Rp78 Triliun Serahkan Diri ke Kejagung, Ferdinand Hutahaean: Hukuman Mati Atau Seumur Hidup!
"Di dalam keterangannya, tersangka FS menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC, yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang oleh almarhum Yoshua," ujar Andi Rian.
Lebih Lanjut, Andi Rian menegaskan bahwa rencana pembunuhan dimulai saat Ferdy Sambo memanggil Brigadir RR dan Bharada E.
"Kemudian, tersangka FS memanggil tersangka RR dan RE untuk merencanakan pembunuhan terhadap Yoshua," pungkas Andi Rian.
Saya melihat kasus tewasnya Brigadir J ini semakin liar bahkan ditunggangi pihak tertentu utk menyerang pihak lain dalam jabatan.Semangat Polri..!!Selamat pagi salam hormat untuk seluruh personil Polri dimanapun berada. Sehat sukses selalu..!@DivHumas_Polri @ListyoSigitP
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHutah4) August 15, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?