Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendapatkan rekaman video dengan durasi kurang lebih satu jam yang memperlihatkan komunikasi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, serta disebut sangat mempengaruhi peristiwa pembuhan Brigadir J di TKP.
Baca Juga: Mahfud MD Analogikan Kasus Ferdy Sambo dengan Ryan Jombang, Maksudnya Disorot: Bukankah Dia Dikenal Sebagai Gay Sekaligus...
Refly Harun menyebut bahwa rekaman CCTV itu bisa membatalkan informasi, bahwa Putri Candrawathi dijemput Bharada E dan Bripka Ricky Rizal di Magelang.
"Karena ini sepertinya membatalkan info bahwa Putri was picked up by Bharada E kemudian Bripka RR in Magelang," ungkapnya yang dikutip dari YouTube Refly Harun, Senin (15/8).
Ferdy Sambo menunggu Putri di kamar, dan kemudian Brigadir J dipanggil untuk diintrogasi mengenai kebenaran hubungan spesial.
"Jadi Sambo was waiting for Putri in bedroom, jadi kemudian mereka bersama Brigadir J, kemudian diintrogasi Brigadir J nya untuk to acknowladge special relationship," bebernya.
Diantara banyaknya fakta yang beredar mengenai kasus pembunuhan Brigadir Yoshua atau J, fakta mengenai rekaman CCTV ini bisa membuat Putri Candrawathi ikut terlibat dalam kasus tersebut.
"Tapi fakta yang satu jam ini, sekali lagi ya kita banyak sekali fakta yang beredar, tapi coba kita lihat-satu satu. Fakta yang beredar ini menunjukkan bisa-bisa PC bisa terlibat."
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});"Karena sebelum pembunuhan tersebut ada percakapan selama satu jam, kita tidak tahu percakapan satu jam itu apa karena tidak disebutkan apa-apa," pungkasnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos