Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sudah melihat isi percakapan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di rumah pribadi mereka, Jl Saguling, tapi tidak merincinya.
Baca Juga: Beberapa Petunjuk ini Mengarahkan Motif Pembunuhan Yoshua pada LGBT, Berdasarkan Pernyataan Mahfud MD Hingga Komisi III DPR
Namun, peristiwa itu dianggap berkaitan dengan pembunuhan Brigadir J, dan satu jam yang hilang ini memuat komuniasi Sambo dan Putri yang akan mempengaruhi kasus itu.
"Ini ada satu yang menarik dari missing link mengenai CCTV, kalau perhatikan CCTV kemarin kan ada satu jam lebih yang hilang," ungkap Refly Harun.
Pada pukul 15.49 Brigadir J terlihat terakhir kalinya bersama dengan Bharada Richard Eliezer (E) setelah melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Yaitu 15.49 ketika Brigadir Yoshua terlihat terakhir kalinya dengan Bharada E setelah melakukan tes PCR, kemudian dilanjutkan dengan 17.05-17.06 Putri pergi," ucapnya.
Putri Candrawathi pergi pada pukul 17.05-17.06, kemudian dilanjutkan dengan Ferdy Sambo yang pergi pukul 17.10, waktu satu jam ini dipertanyakan.
"Kemudian Sambo pergi 17.10, nah dari 15.49 sampai pukul 17.00 itu kan ada waktu satu jam, ini ngapain," ungkapnya yang dikutip dari YouTube Refly Harun, Senin (15/8).
"Karena ini sepertinya membatalkan info bahwa Putri was picked up by Bharada E kemudian Bripka RR in Magelang," tambahnya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});Hal tersebut akan membatalkan informasi bahwa istri Ferdy Sambo ini sempat dijemput oleh Bharada E dan Bripka Ricky Rizal ketika berada di Magelang.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos