Problem yang dimaksud berkaitan dengan pemilihan elektoral, yaitu keduanya bukan anggota partai politik padahal elektabilitasnya tinggi.
Baca Juga: Bukan Karena Citayam Fashion Week, Elektabilitas Ridwan Kamil Kejar Milik Anies Baswedan Karena Hal Ini: Sebelum Juli Itu Satu Digit
“Tapi lagi-lagi memang problemnya ini mirip dengan problem Mas Anies, elektabilitasnya bagus tapi enggan menjadi kader partai,” ujar Nasbi di kanal YouTube-nya pada Jumat (12/8).
Nasbi sendiri mempertanyakan alasan orang seperti Ridwan Kamil dan Anies Baswedan terkesan tidak mau repot dengan menjadi anggota partai politik.
Meski enggan menjadi anggota partai politik tetapi sosok-sosok seperti itu memiliki keinginan untuk menjadi calon presiden.
Padahal, untuk bisa menjadi calon presiden, seseorang harus dicalonkan oleh partai politik yang berarti sebaiknya menjadi anggota partai politik.
“Kita tidak tau apa yang menyebabkan ada banyak orang yang seperti ini, jadi punya nama besar tapi tidak mau kemudian masuk ke dalam partai, tidak mau kemudian direpotkan menjadi anggota partai maupun pengurus partai, tapi tetap mau jadi calon presiden,” jelas Nasbi.
Namun, Nasbi menilai saat ini partai-partai politik hanya ingin mencalonkan kader unggulannya, bukan tokoh elektabilitas tinggi yang seakan menyetop langkah mereka di jalan.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos