Hal itu ditanggapi Muannas Alaidid melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Muannas Alaidid menyinggung soal permintaan dari Abdullah Hehamahua itu.
Baca Juga: Teriak-teriak Minta Kasus KM 50 Ditelisik Kembali, Eko Kuntadhi Geram: Woy, Dua Kasus Itu Kayak Panci Sama Bola Bekel, Gak Ada...
"Jangan karena ada kejadian satu dua kasus lalu disederhanakan," ungkap Muannas Alaidid melalui akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (12/8).
Lanjut, Muannas Alaidid juga mengungkapkan bahwa saran dari Abdullah Hehamahua terkesan agar lebih banyak lagi petugas yang tewas di tangan penjahat.
"Abdulah hehamahua suka asbun kayaknya senang lebih senang banyak petugas yg tewas ditangan pelaku kejahatan," imbuh Muannas Alaidid.
Diketahui, Abdullah menyarankan agar keberadaan institusi Polri tidak lagi di bawah Presiden melainkan berada di Kementerian Dalam Negeri.
Tak hanya itu, saran menurut Abdullah, anggota polisi tidak lagi memiliki senjata karena institusi adalah institusi sipil, bukan militer. Mereka cukup dilengkapi tongkat seperti di negara lain di dunia.
Sementara itu, terkait kasus Brigadir J, tim penyidik Polri telah memeriksa Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J pada Kamis (11/8).
Melalui Telekonferensi pers, Dirtipidum Bareskrim, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan bahwa pemeriksaan tersebut berlangsung selama kurang lebih tujuh jam yang dimulai pada pukul 11.00 hingga 18.00 WIB di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
"Hari ini penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap FS setelah ditetapkan sebagai tersangka. Pemeriksaan FS di Mako Brimob sejak pukul 11.00 sampai 18.00 WIB," ungkap Andi Rian.
Kemudian, Andi Rian juga menuturkan hasil pemeriksaan tersebut.
Dari keterangan Andi Rian, Ferdy Sambo mengaku secara terang-terangan bahwa dirinya menghabisi nyawa Brigadir J dengan alasan terbakar emosi. Hal itu disebutnya karena perlakuan Brigadir J yang yang melukai harkat dan martabat.
Baca Juga: Dahsyat! Merebak Spekulasi Liar dalam Kasus Tewasnya Brigadir J, Denny Siregar: Ataukah Ini Akibat Kecemburuan Sesama Pria?
"Di dalam keterangannya, tersangka FS menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC, yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang oleh almarhum Yoshua," ujar Andi Rian.
Lebih Lanjut, Andi Rian menegaskan bahwa rencana pembunuhan dimulai saat Ferdy Sambo memanggil Brigadir RR dan Bharada E.
"Kemudian, tersangka FS memanggil tersangka RR dan RE untuk merencanakan pembunuhan terhadap Yoshua," pungkas Andi Rian.
Jangan karena ada kejadian satu dua kasus lalu disederhanakan, abdulah hehamahua suka asbun kayaknya senang lebih senang banyak petugas yg tewas ditangan pelaku kejahatan. Abdullah Hehamahua Sarankan Polisi tak Punya Senjata, Cukup Tongkathttps://t.co/eSGicgjFEr
— Muannas Alaidid, SH, CTL (@muannas_alaidid) August 11, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?