Bahkan, Irjen Ferdy Sambo yang saat ini menjadi tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir J merupakan ketua dari Geng Mafia.
Hal tersebut ditanggapi Refly Harun melalui video di akun YouTube pribadi miliknya. Dalam videonya, Refly Harun menuturkan bahwa saat ini publik sedang menunggu-nunggu perkembangan dari kasus tewasnya Brigadir J.
Baca Juga: Dahsyat! Merebak Spekulasi Liar dalam Kasus Tewasnya Brigadir J, Denny Siregar: Ataukah Ini Akibat Kecemburuan Sesama Pria?
"Orang yang ingin lihat adalah tentu yang dianggap mastermind siapa otaknya, siapa dalangnya, siapa pelaku utamanya itu yang ditunggu-tunggu kalau cuma sekedar orang yang diperintahkan. Karena anak buah atau orang yang disuruh karena bawahan itu sih sebenarnya tidak perlu ditunggu-tunggu penersangkaannya," tutur Refly Harun melalui video di akun YouTube pribadi miliknya pada Jumat (12/8).
"Ini membuktikan sekali lagi, apakah Polri mampu transparan jujur akuntabel meski misalnya Kapolri memiliki hubungan yang baik dengan petinggi atau yang potensial dijadikan tersangka," lanjut Refly Harun.
Kemudian, Refly Harun menyinggung pernyataan dari Sugeng Teguh Santoso. Terlebih lagi pernyataan tersebut merupakan isu yang merebak di masyarakat.
"Pernyataan ngeri-ngeri sedap deh dari Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso bahwa katanya satgasus yang diketuai Ferdy sambo sebagai geng mafia di tubuh Polri. Ini isu yang juga beredar," ungkap Refly Harun.
"Kalau soal-soal kritis dengan kepolisian, banyak juga jasa Indonesia Police Watch sebelum Sugeng Teguh Santoso ini. Jadi orang berharap kasus ini menjadi momentum bagi polisi atau Polri untuk memperbaiki diri karena kita tahu bahwa kasus ini tidak hanya konon terkait dengan soal domestik yaitu hubungan antarmanusia ada isu misalnya hubungan antara Putri dengan Brigadir J. Atau sebaliknya hubungan Sambo dengan AKP Rita misalnya, yang tentu saja itu masih berupa isu atau gosip," tambah Refly Harun.
Tak hanya itu, Refly Harun juga menegaskan bahwa banyak penyimpangan yang justru menjadi kecoh di tengah penyelidikan kasus ini.
"Tetapi lebih dari itu ada soal yang terkait dengan hal-hal yang dianggap penyimpangan. Ada TikTok entah siapa yang membuat mengatasnamakan Bharada E, menyebutkan misalnya soal-soal misalnya soal judi online dan lain sebagainya," ucap Refly Harun.
Menurut Refly Harun, saat ini, menjadi momentum bagi pihak kepolisian untuk benar-benar memperbaiki citranya.
"This is the momentum untuk melakukan koreksi, corection di tubuh Polri seandainya memang Sigit Listyo Prabowo betul-betul berkomitmen untuk memperbaiki institusi kepolisian ini yang orang tahu banyak borok-boroknya. Tetapi tentu orang tidak berani ngomong sembarangan karena mereka pegang palu, pegang hukum, bisa meresahkan orang, bisa menanah orang dan lain sebagainya," ujar Refly Harun.
Baca Juga: Nah Kan! Kasus Pembunuhan oleh Ferdy Sambo Jadi Pengalihan Pandangan Publik, Sudarsono Saidi Bongkar: Ada Seorang Tengik...
Selain itu, Refly Harun juga menekankan bahwa Kapolri sudah seyogyanya memberikan amanah kepada orang yang benar-benar bisa bertanggung jawab.
"Pentingnya memberikan kewenangan tersebut kepada orang yang bisa dipercaya, orang yang betul-betul kredibel, orang yang bertanggungjawab dan menggunakan kewenangan atau kekuasaan nya di jalan yang baik, jalan yang lurus yaitu untuk menegakkan kebenaran dan ketertiban melindungi dan mengayomi masyarakat, ya tentu saja serta menegakkan hukum yang lurus," tandas Refly Harun.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas