Hal itu diungkapkan Samuel melalui tayangan YouTube di salah satu stasiun TV swasta. Dalam tayangan tersebut, Samuel menjawab pertanyaan jika Ferdy Sambo meminta maaf.
Baca Juga: Benny Mamoto Diserbu Kecaman Agar Segera Ditindak, Said Didu: Apa Sanksi Terhadap Pejabat yang Lakukan Kebohongan Seperti Ini?
Tanpa berpikir lama, Samuel dengan tegas menjawab bahwa pintu maaf darinya masih tetap terbuka. Namun, Samuel mengatakan satu harapannya yakni proses hukum harus tetap berjalan.
"Kita selaku manusia masih pintu maaf terbuka. Tapi di negara kita ini ada hukum, ya berjalan hukum yang ada di negara kita sesuai dengan apa yang diperbuat," tutur Samuel melalui tayangan dalam salah satu channel YouTube stasiun TV swasta, dikutip Rabu (10/8).
Kemudian, Samuel mengharapkan kepada pihak kepolisian untuk tetap mengusut tuntas atas kematian anaknya yakni Brigadir J.
"Harapan kami pihak Polri selalu dalam keadaan sehat, mengusut tuntas permasalahkan kematian anak kita," ungkap Samuel.
"Dari penyidikan tadi yang belum diumumkan yaitu motif dari permasalahan ini apa makanya terjadi tembak-menembak dan yang ditembak anak kita. Jadi kita masih menunggu juga, kita sabar menunggu," tambah Samuel.
Sebagai informasi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengungkapkan bahwa tidak ada baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juni 2022.
Hal tersebut justru menepis semua kronologi yang beredar dan yang disampaikan polisi di awal terkait kasus yang menewaskan Brigadir J.
"Bahwa tidak ditemukan. Saya ulangi, tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti yang dilaporkan awal," ungkap Listyo Sigit dalam konferensi pers di gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8).
Baca Juga: Terbukti Bukan Baku Tembak, Ayah Brigadir J: Saya Sudah Melihat di Awal Ada Luka-Luka, Gigi Geraham Geser dan Ini Penganiayaan!
Kemudian, Listyo Sigit juga menerangkan soal temuan dari tim khusus bahwa Bharada E melakukan penembakan atas perintah dari Irjen Ferdy Sambo.
"Tim khusus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang mengakibatkan Saudara J meninggal dunia, yang dilakukan oleh saudara RE (Richard Eliezer) atas perintah Saudara FS (Ferdy Sambo)," tutur Listyo Sigit.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas