Munculnya nama orang ini mencuat setelah Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E mancabut pengakuannya soal kronologi kejadian seperti yang kita ketahui selama ini.
Dalam kronologi yang terbaru, Richard menyatakan tidak ada baku tempat di rumah dinas Ferdy Sambo.
Kronologi baku tembak disebut-sebut merupakan hasil karangan Ferdy Sambo yang isunya dibantu seorang asisten Kapolri.
Sebagai informasi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo punya tim penasehat yang terdiri atas sembilan orang.
Baca Juga: Tepat 1 Bulan Kasus Kematian Yosua si Brigadir J, Posisi Irjen Ferdy Sambo Kini Terjepit Gara-gara 4 Kejadian Ini, Akankah Jadi Tersangka?
Staf ahli Kapolri bukan polisi karier melainkan pakar yang ahli di bidangnya masing-masing, di antaranya teknologi informasi, komunikasi publik, media sosial hingga ketatanegaraan.
Tak diketahui pasti siapa orang yang dimaksud. Yang pasti, keterlibatannya dalam mengarang cerita soal kematian Brigadir J tanpa sepengetahuan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan lebih karena faktor kedekatannya secara personal dengan Sambo.
Dari informasi yang beredar, penasehat Kapolri ini sempat datang ke kantor Divisi Propam di lingkungan Mabes Polri pada Jumat malam, tepatnya beberapa jam setelah insiden maut pada Jumat sore.
Di sanalah, ia dan Ferdy Sambo sama-sama menyusun kronologi karangan yang tak sesuai fakta sebenarnya.
Kronologi hasil karangan itulah yang kemudian disebar, termasuk ke Divisi Humas Polri yang kemudian merilisnya ke media massa pada Senin (11/7/2022) siang.
Baca Juga: 4 Fakta tentang Ricky, Ajudan Istri Ferdy Sambo yang Sudah Ditetapkan Jadi Tersangka Pembunuhan Berencana, Terancam Hukuman Mati!
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas