"Secara prinsip ini dia enggak punya motif untuk membunuh. Jadi secara kejiwaan enggak ada motif dia untuk membunuh. Makanya kita bisa simpulkan bahwa tentunya ada perintah," kata Deolipa saat diwawancara oleh salah satu stasiun televisi swasta, Minggu (7/8/2022).
Baca Juga: Terungkap! Bharada E Akui Dirinya Bukan Pelaku Tunggal, Ada Aktor Lain di Balik Tewasnya Brigadir J, Tapi...
Bahkan Bharada E sudah memberitahu kepada pengacaranya itu soal siapa yang menyuruh melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J. Namun, Deolipa enggak mengungkapkan siapa sosok yang memerintah Bharada E.
"Sudah dikatakan oleh yang bersangkutan, hanya saja inikan untuk kepentingan penyidikan dan projustisia. Sekali lagi jadi kita tidak akan buka. Biarkan penyidik bekerja mengembangkan semuanya," ucapnya.
Namun, ia menegaskan bahwa Bharada E tidak sendirian dalam melakukan pembunuhan itu. Ada beberapa orang yang terlibat menghabisi nyawa Brigadir J.
"Jawabannya memang ada beberapa orang. Tapi tidak bisa kita jawab sekarang ya, biar nanti dari pihak penyidik yang akan menyampaikannya," kata Deolipa.
Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri menetapkan ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bharada E atau Richard Eliezer sebagai tersangka kasus tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian mengatakan, penetapan tersangka itu berdasarkan rangkaian penyelidikan dan penyidikan yang sudah dilaksanakan oleh Timsus, khususnya oleh bareskrim Polri.
"Dari hasil penyidikan tersebut, pada malam ini penyidik sudah melakukan gelar perkara. Pemeriksaan saksi juga sudah kita anggap cukup untuk menetapkan Bharada E sebagai tersangka," kata Andi saat telekonferensi pers, Rabu (3/8/2022).
Andi mengatakan, Bharada E disangkakan melanggar Pasal 338 Juncto Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Berdasarkan pasal yang dijerat ke Bharada E, menurut Andi Rian, Bharada E melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J bukan sebagai bentuk bela diri.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Gibran Dijadwalkan Beri Materi di Akmil, Pengamat: Kapasitasnya Jauh di Bawah Kepala Daerah!
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?
Pandangan Rocky Gerung Soal Konflik Megawati vs Jokowi
Terungkap! Ada Penyusup di Grup Percakapan Indonesia Gelap Mahasiswa UI, Siapa?