Kini, mulai muncul satu per satu suara-suara kritis yang menyebut aturan tersebut juga ditemukan di tempat-tempat lain, salah satunya seperti yang dikatakan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah.
Ima mengaku mendapat laporan adanya SD di Jakbar dan SMP di Jaksel yang memaksa siswinya memakai jilbab.
Menurut Ima, adanya pemaksaan pemakaian jilbab ini akan sulit terdeteksi karena pihak sekolah tidak membuat aturan tertulis dan hanya menyampaikannya secara lisan.
Dari temuan Ima, pemaksaan penggunaan jilbab ini terkadang disertai intimidasi dari pihak sekolah.
Baca Juga: Bertambah Lagi, Dukungan untuk Anies dari Pendukung Jokowi dalam Perkara Jilbab Anaknya
Kontroversi soal jilbab di sekolah negeri ini seperti mengingatkan kita pada yang pernah diucapkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada beberapa tahun lalu, tepatnya saat ia masih aktif menjabat sebagai Gubernur DKI.
Pada sekitar Juni 2016, Ahok pernah mengultimatum sekolah-sekolah negeri agar tidak memaksa sisiwinya menggunakan jilbab, bahkan yang muslim sekalipun.
Menurut Ahok, larangan serupa pernan ia terapkan saat menjadi Bupati Belitung Timur pada 2006.
"Kerudung itu kan panggilan iman. Anda mengimani kalau kerudung itu sebagai sesuatu yang bisa menyelamatkan Anda, ya silakan, tetapi Anda tidak bisa memaksa semua anak pakai kerudung," kata Ahok saat memberi pengarahan kepada 1.700 kepala sekolah dari tingkat TK hingga SMA/SMK serta pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, 4 Juni 2016.
Baca Juga: Gegara Unggahan Ini, Puan Maharani di Formula E Ramai Digoreng Netizen, Katanya: Kirain Dateng Pake Jilbab
Pada saat itu, Ahok meminta agar pernyataannya itu jangan dikait-kaitkan dengan sentimen agama. Sebab, ia menilai jilbab bukan simbol agama Islam.
"Kalau kita mau berdebat, orang Kristen sama Yahudi juga pakai kerudung. Saya tidak mau berdebat ke masalah teologi, tetapi kalau mengajarkan anak seperti itu, tidak boleh. Tetapi, kalau mengajarkan anak kamu mesti khatam Alquran saat usia 12 tahun, saya dukung dan dorong habis," ujar Ahok.
Menurut Ahok, ia melarang sekolah mewajibkan siswinya menggunakan jilbab karena sering kali siswi yang bersangkutan tidak menggunakannya secara serius. Pasalnya anak yang dipaksa menggunakan jilbab biasanya akan langsung melepas penutup kepalanya itu setelah keluar pagar sekolah.
"Anda ngajarin dia baik-baik sampai nanti dia berpikiran bahwa pakai kerudung inilah bagian dari akhlak saya sebagai seorang Muslim, dia akan pakai. Dia akan pakai dengan terhormat. Bukan dia pakai terus pas keluar (sekolah) dia buang," pungkas pria yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina ini.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas