Dikutip dari berbagai sumber, setelah mulai berkarier sebagai polisi sejak 2012, Yosua pernah beberapa kali pindah tugas di beberapa Polres yang masih di bawah naungan Polda Jambi.
Sampai suatu ketika, pada 2018 Yosua mendapat penugasan ke Papua.
Setelah selesai bertugas di Papua, Yosua ternyata tidak pulang ke Jambi.
Tak diketahui pasti apa yang melatarbelakanginya, yang pasti Yosua kemudian dipindah ke Bareskrim Polri. Otomatis ia pun mulai hidup di Jakarta.
Kemungkinan besar Bareskrim lah yang jadi tempat perkenalan Yosua dengan Brigjen Ferdy Sambo yang sempat menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum.
Seiring berjalannya waktu, Yosua kemudian dipilih untuk jadi salah satu ajudan Ferdy Sambo yang mendapat promosi jabatan jadi Kadiv Propam dan naik pangkatnya menjadi Irjen.
Baca Juga: 2 Kelakuan Yosua yang Bikin Jengkel Keluarga Ferdy Sambo, Apa Mungkin Ini yang Bikin Brigadir J Itu Terancam Dikeluarkan dari Tim Ajudan?
Awalnya keberadaan Yosua di tim ajudan Ferdy masih dianggap baik-baik saja. Sampai suatu ketika, sang komandan mulai merasa tidak nyaman dengan tabiat salah satu ajudannya itu.
Sebelum kematiannya pada 8 Juli, Yosua sempat beberapa kali berulah dan membuat Ferdy makin yakin untuk memutasikannya.
Pengacara keluarga Ferdy Sambo, Arman Haris mengatakan, Yosua pernah kedapatan memakai salah satu parfum milik Putri.
Ia menambahkan, pernyataannya itu didapat dari keterangan para ajudan Sambo.
"Saya juga menunggu hasil yang disampaikan dari ajudan ke Komnas HAM. Kan sudah diperiksa semua,” kata Arman, Jumat (29/7/2022).
Selain parfum, Arman menyebut Yosua juga pernah menodongkan pistol ke arah foto Ferdy Sambo.
Informasi ini diklaim Arman bukan sekedar asumsi belaka melainkan dari pengakuan ajudan Ferdy Sambo lainnya.
Para ajudan juga mengaku sudah memperingati perilaku Brigadir J.
"Itu ditegur juga oleh ajudan. Saya tidak tanya lagi sering apa tidak (dugaan menodongkan senjata ke foto Sambo). Tapi pernah,” ucap Arman.
Baca Juga: Keburu Tewas, Yosua Tak Terima Dimutasi dan Nekat Lecehkan Istri Ferdy Sambo? Yang Pasti, Dia Bukan 'Anak Baik' seperti Gambaran Keluarga
Terkait rencana pemutasian Yosua dan penggantinya, Ferdy Sambo sempat menginginkan assesmen rekrutmen ajudan pengganti harus lebih ketat dengan disertai tes psikologi.
Tak diketahui pasti apa hal tersebut yang kemudian bikin Yosua marah dan nekat melecehan komandannya, yang pasti pria asal Jambil itu ternyata bukan sepenuhnya anak baik seperti gambaran keluarga.
Mantan sniper yang pernah bertugas di Papua itu diketahui menjalani kehidupan yang hedon di Ibukota, seperti misalnya kerap pergi ke tempat dugem.
Hal ini tentu berbeda jauh dengan keterangan keluarganya di kampung yang kerap menyanjung-nyanjung Yosua sebagai anak baik dan punya hubungan baik dengan keluarga Ferdy.
Baca Juga: Sebelum Tewas, Brigadir J Tunjukan Perilaku Aneh yang 'Menyinggung' Ferdy Sambo dan Istri, Wah Apa Itu?
Sang bibi, Rohani Simanjuntak sempat mengatakan, keponakannya itu tidak hanya menjadi ajudan tapi dipercayakan untuk mengelola keuangan rumah tangga Ferdy.
Zona nyaman menjadi ajudan inilah yang diyakini membuat Yosua tak siap saat akan dipindah ke unit lain.
Brigadir J sudah kepalang nyaman dengan penugasannya itu dan keberatan kalau harus dimutasi.
Sumber: m.jpnn.com
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?