Hal tersebut ditanggapi Refly Harun melalui akun YouTube pribadi miliknya. Dalam videonya, Refly Harun menyinggung soal kronologi peristiwa dari kematian Brigadir J itu.
Baca Juga: Penyidik dan Pengacara Brigadir J Saling Sikut, Refly Harun: Seharusnya Tidak Perlu, Aneh Kalau Pelaku Kejahatan Justru Ada yang Bela!
Refly Harun juga menuturkan soal kronologi peristiwa tersebut dengan versinya sendiri.
"Tapi kita tidak tahu apakah itu atas perintah, apakah itu terjadi karena kecelakaan begitu saja ketika Bharada E menegor Brigadir J yang mau melecehkan Putri dan ketika ditegur kemudian Brigadir J melepaskan tembakan dihindari oleh Bharada E, dia ke belakang katanya nokang pistol," tutur Refly Harun dalam akun YouTube pribadi miliknya pada Senin (1/8).
Lanjut, Refly Harun mengatakan bahwa kejadian selanjutnya yakni saat adanya baku tembak terjadi antara Bharada E dan Brigadir J yang akhirnya membuat Brigadir J tersungkur akibat tertembak.
"Kemudian dia lepaskan tembakan dan tembakan terkena, Brigadir J tersungkur, begitu tersungkur ia dekati dalam jarak dua meter dihabisi," ungkap Refly Harun.
Selain itu, Refly Harun juga kerap menyungkapkan tembakan yang membuat kepala belakang Brigadir J bolong hingga hidung.
"Jadi tembakan ketika orang sudah tersungkur itulah yang barangkali yang dikatakan sebagai tembakan yang mengenai kepala agak bagian atas dan kemudian tembus ke hidung," ucap Refly Harun.
Menurut Refly Harun, jika kronologi tersebut seperti demikian, hal itu sudah masuk dalam percobaan untuk menghabisi nyawa seseorang bukan lagi membela diri.
"Tapi yang jelas itu sudah merupakan upaya untuk menghabisi nyawa bukan lagi membela diri. Karena lawan sudah tersungkur dan ditembak dari belakang," tegas Refly Harun.
Terlepas dari itu, Refly Harun menekankan bahwa keterangan CCTV yang diungkapkan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menjadi perhatian khusus.
Baca Juga: Gak Nyangka! Komnas HAM Bisa Temukan Locus Delictinya, Refly Harun: Maka Ferdy Sambo Punya Alibi Bahwa Dia...
Terlebih lagi CCTV di dalam rumah Ferdy Sambo belum bisa terang-terangan terungkap karena disebutkan ada kerusakan pada CCTV.
"Itu yang harus kita garisbawahi terkait dengan CCTV ini. Sayang sekali seperti kasus yang lainnya CCTV di tempat kejadian perkara yang centernya dimana bisa merekam peristiwa tembak-menembaknya itu tidak hidup," imbuh Refly Harun.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?