Mansur Febrian mengaku tidak mengerti maksud atau konteks tim kuasa hukum keluarga Brigadir J disebut sebagai ahli nujum.
Baca Juga: Heran! Istri Ferdy Sambo Minta Perlindungan, Politikus PDIP: Si Ibu Ini Takut Sama Siapa? Arwahnya Joshua? Sebaiknya Bicara Jujur Jangan..
“Yang disebut ahli nujum saya juga tidak tahu. Ahli nujum ini apa? Banyak konteksnya,” ujar Febri di acara Apa Kabar Indonesia Pagi pada Senin (1/8).
Lebih lanjut, Febri menegaskan bahwa asumsi-asumsi yang dibuat oleh tim kuasa hukum dibuat berdasarkan fakta dan bukti yang telah dihimpun.
“Kami menyampaikan berdasarkan fakta, bukti, fakta yang kami yakini sampai hari ini adalah bukti-bukti yang telah kami himpun dan itu inline,” ujar Febri.
Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat tewas dalam aksi polisi tembak polisi dengan Bharada E atau Bharada Richard Eliezer.
Pihak kepolisian mengatakan penyebab dari aksi polisi tembak polisi itu adalah pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Karena mendapat sorotan dari publik, akhirnya Kapolri membentu tim khusus untuk mengusut kasus tembak menembak ini.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos