Hal tersebut ditanggapi Refly Harun melalui akun YouTube pribadi miliknya. Dalam videonya, Refly Harun menyinggung soal keterangan dari Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut soal Brigadir Jditembak dari kepala belakang hingga tembus.
Baca Juga: Giliran Bakal Dipolisikan Nyali Ruhut Sitompul Ciut dan Minta Maaf, Gak Kebayang Jika Anies Baswedan Jadi Presiden 2024: Kalau Gak Stroke...
Refly Harun menegaskan bahwa hal itu yang akhirnya menjadi perbincangan hangat publik.
"Yang jelas, yang viral adalah pernyataan dari pengacara Brigadir J, jadi tembak di kepala belakang tembus ke hidung. Ini beredar di masyarakat, beredar karena disampaikan oleh Kamarudin Simanjuntak dan termasuk di channel ini secara lengkap selama satu jam lima puluh menit," ungkap Refly Harun melalui akun YouTube pribadi miliknya pada Senin (1/8).
Kemudian, Refly Harun juga menyebutkan bahwa pernyataan dari Kamaruddin Simanjuntak itu berdasarkan hasil otopsi kedua.
"Dia (Kamaruddin Simanjuntak) menjelaskan bahwa itu adalah hasil dari catatan dua orang tenaga kesehatan. Satu magister kesehatan dan satu dokter yang diutus oleh pihak pengacara ya atas nama kepentingan mereka untuk ikut menyaksikan atau terlibat dalam otopsi kedua," tutur Refly Harun.
Lanjut, Refly Harun menerangkan, pada autopsi kedua itu ditemukannya fakta bahwa kepala belakang Brigadir J yang di lem dan ketika disodok itu tembus ke hidung, lalu kemudian di jahitlah.
"Kemudian disonde kearah mata mentok artinya tidak tembus karena mata juga citra. Jadi diperkirakan batok kepalanya yang agak ke sebelah kanan dan posisinya agak atas sedikit. Dan kemudian ketika disodok sampai hidung, hidungnya tembus," ujar Refly Harun.
"Ini nih mohon maaf, ini biasanya posisi seperti itu memungkinkan orang ditembak dari belakang dalam keadaan duduk, jadi modelnya adalah seperti ini," ungkap Refly Harun.
Lanjut, Refly Harun mengatakan bahwa gambaran yang diungkapkannya itu mengacu pada sebuah teori. Meski pada kenyataannya, belum tentu seperti itu. Refly Harun juga menegaskan bahwa baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J bukan dari depan.
Baca Juga: Pengacara Brigadir J Ragukan Keterangan CCTV dari Komnas HAM, Refly Harun: Katanya Memang Tidak Ada Editan, Tapi Justru...
"Harusnya begitu teorinya tapi kita tidak tahu bagaimana prakteknya. Jadi jelas bukan tembak-menembak dari depan dan juga diragukan ketika tertumpuk tertelungkup dari belakang," ucap Refly Harun.
Selain itu, yang membuaat yakin soal Bharada E dan Brigadir J tidak baku tembak dari depan yakni soal luka yang di kepala belakang Brigadir J.
"Kalau tertelungkup dari belakang posisinya bisa sejajar tidak atas bawah seperti itu. Tapi wallohu'alam ya. Kita ingin cari adalah kebenaran bukan membenar benarkan orang yang salah dan menyalahkan oleh orang yang benar," pungkas Refly Harun.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos
VIRAL Unggahan Warganet Lakukan Uji Coba Pertalite RON 90, Hasilnya Bikin Syok!