Proyek Jokowi ini yaitu Kereta Cepat Jakarta Bandung yang tengah menjadi sorotan, karena banyaknya polemik yang timbul hingga target penyelesaian yang selalu mundur.
Baca Juga: Waduh! Kesalahan Ceroboh Jokowi Jadi Sorotan Loyalisnya: ini Bukan Kementerian Tong Sampah
Sebelumnya, proyek Kereta Cepat diprediksi akan selesai pada 2019, kemudian mundur ke 2020, lalu pada tahun 2021 dibutuhkan ribuan pekerja baru dalam proyek tersebut.
Selanjutnya, Kereta Cepat ditargetkan akan selesai pada 2022, namun tidak bisa dipastikan akankah moda transportasi ini langsung beroprasi.
Selain penyelesainnya yang selalu mundur, proyek ini memakan banyak anggaran karena membengkak, biayanya melambung hingga Rp24 triliun.
Karena hal itu, China meminta agar pemerintah ikut menanggung biaya pembengkakan proyek Kereta Cepat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Begini kok mau 3 periode? sudah anggaran bengkak melulu, janji gak pakai APBN gagal, target penyelesaian mundur terus," ungkap Lukman.
Dia juga menyinggung mengenai alasan adanya perusahaan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) untuk proyek Kereta Cepat adalah ibukota negara, yaitu Jakarta.
"Dan Ibu Kota yg menjadi salah satu alasan adanya KCIC malah pindah ke Kaltim," pungkasnya yang dikutip dari Twitter @hipohan, Senin (1/8).
Begini kok mau 3 periode ? sudah anggaran bengkak melulu, janji gak pakai APBN gagal, target penyelesaian mundur terus, dan Ibu Kota yg menjadi salah satu alasan adanya KCIC malah pindah ke Kaltim. ???? pic.twitter.com/krrKhuVTJ8
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) July 31, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos