Hal tersebut ditanggapi Musni Umar melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Musni Umar mengatakan harapannya soal biaya pembekakan pada proyek kereta cepat yang juga harus ditanggung oleh pihak Cina.
Baca Juga: Tolak Mentah-Mentah Ajakan Gabung ke Anies Baswedan, Habib Husin: Anies Gagal di DKI, Apalagi Mau Pimpin Negeri Sebesar Ini?
Musni Umar menyebutkan bahwa bahwa biaya tersebut sudah sewajarnya jika ditanggung bersama, bukan hanya dibebankan ke Indonesia. Lantaran proyek tersebut dilakukan atas kerjasama Cina dan Indonesia.
"Semoga membengkaknya biaya kereta api cepat Jkt-Bandung ditanggung bersama oleh China jgn hanya dibebankan kepada Indonesia," ungkap Musni Umar melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Sabtu (30/7).
Sebelumnya, Musni Umar juga mengungkapkan pembengkakan biaya tersebut justru semakin menambah beban yang harus dipikul Indonesia.
"Semakin berat beban Indonesia. Janji kereta api Jakarta - Bandung tidak pakai APBN. Faktanya pakai APBN. Belum lagi China minta RI tanggung biaya bengkak proyek kereta cepat," imbuh Musni Umar.
Sementara itu, diketahui bahwa Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan masalah pembengkakan biaya kereta cepat masih dibahas oleh pemerintah.
Baca Juga: Waduh! Mantan Wamen dari PSI Blak-blakan Dukung Anies Baswedan untuk Maju Capres 2024, Habib Husin: Gak Semua Orang Bisa Jaga Idealismenya!
Sementara itu, diketahui bahwa Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan masalah pembengkakan biaya kereta cepat masih dibahas oleh pemerintah.
Semoga membengkaknya biaya kereta api cepat Jkt-Bandung ditanggung bersama oleh China jgn hanya dibebankan kepada Indonesia. https://t.co/B9LuqOnciH
— Musni Umar (@musniumar) July 30, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas