Hal tersebut ditanggapi Denny Siregar melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Denny Siregar mengungkapkan bahwa pihak yang berwenang dalam kelangsungan pendidikan di Indonesia justru menjadi kurang fokus dalam mendidik generasi baru yang cerdas.
Baca Juga: Waduh! 90 Persen Orang Tidak Percaya pada Komnas HAM dalam Peristiwa Polisi Tembak Polisi, Refly Harun: Itu Masalahnya, Tapi...
Denny Siregar juga mengatakan bahwa sekolah negeri saat ini justru sibuk dengan memperhatikan hal yang sebenarnya tidak begitu diperlukan bagi pelajar.
"Bukannya mencetak generasi2 baru yang cerdas, sekolah2 negeri sekarang sibuk dgn aksesoris melulu," ucap Denny Siregar melalui akun Twitter pribadi miliknya pada Sabtu (30/7).
Sementara itu, tanggapan dari Denny Siregar tersebut ditujukan pada peristiwa siswi kelas X SMAN 1 Banguntapan Bantul yang mengaku mengalami depresi usai dipaksa mengenakan jilbab di sekolahnya.
Dari keterangan Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY), siswi itu mengaku dipaksa memakai hijab sebagai salah satu bagian seragam wajib ketika Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca Juga: Nah Kan! Soal Senjata yang Digunakan Bharada E Dianggap Tidak Pernah Disinggung, Refly Harun: Hal Penting Dilewatkan
Koordinator AMPPY Yuliani yang selaku pendamping siswi menerangkan bahwa peristiwa bermula ketika siswi tersebut menjalani hari pertama MPLS tanggal 18 Juli 2022. Yang bersangkutan masuk seperti biasa tanpa mengenakan hijab.
Yuliani mengatakan bahwa ketidakmauan siswi tersebut atau belum mau memakai hijab adaah bagian dari hak asasi manusia.
Bukannya mencetak generasi2 baru yang cerdas, sekolah2 negeri sekarang sibuk dgn aksesoris melulu. https://t.co/gPLARZGDqh
— Denny Siregar (@Dennysiregar7) July 30, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas