Sebelumnya polisi mengatakan bahwa Brigadir J tewas akibat tembakan peluru yang diarahkan Bharada E saat berada di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).
Namun keterangan polisi yang menyebut Brigadir J tewas akibat luka tembakan tak langsung dipercaya pihak keluarga.
Hal tersebut berbuntut dari adanya kejanggalan di tubuh Brigadir J yang ditemukan pihak keluarga. Seperti luka lebam, luka sayatan benda tajam, serta dua ruas jarinya putus.
Baca Juga: Berhasil Temukan Hal Baru dari Penyebab Tewasnya Brigadir J, Polri Memilih Tak Mau Beberkan Penemuan Itu, Waduh Ada Apa?
Adanya kecurigaan ini, keluarga memutuskan jenazah Brigadir J dilakukan proses autopsi ulang.
Polri pun mengutus tim kedokteran forensik yang independen untuk mengautopsi ulang jenazah Brigadir J, Selasa (27/7/2022).
Namun di tengah kemelutnya soal adanya kejanggalan mucul sebuah informasi yang menyebutkan bahwa hasil autopsi dari Brigadir J telah dipalsukan oleh dokter forensik.
Informasi tersebut beredar usai salah satu kanal YouTube 212 TV mengunggah sebuah video dengan judul "Ulah Dokter gadungan || Hasil otopsi Brigadir J dipalsukan?" Selasa (26/7/2022).
"BREAKING NEWS....!!!! DIBAYAR ISTRI JENDERAL, DOKTER GADUNGAN INI AKUI SEMUA," tulis narasi dalam thumbnail video.
Lantas benarkah informasi yang diklaim dalam judul video tersebut?
Faktanya, tidak ada informasi alid dan jelas terkait dokter yang melakukan autopsi kepada Brigadir J memalsukan hasilnya.
Baca Juga: Dag-dig-dug! Data Ini Akan Beberkan Dimana Keberadaan Orang-orang yang 'Terlibat' Dalam Tewasnya Brigadir J, Gak Bisa Mengelak Lagi Nih...
Bahkan tidak ada informasi resmi baik dari pihak kepolisian atau institusi resmi atas klaim judul video tersebut.
Sebelumnya, ketua tim dokter forensik autopsi ulang Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto mengungkap bahwa hasil autopsi ulang akan disampaikan 4 hingga 8 pekan ke depan.
Hal itu terjadi sebab kedokteran forensik tak mau terburu-buru mengeluarkan hasil dan fokus dalam pemeriksaan guna mendapatkan hasil yang terbaik.
"Lama pemeriksaan tentunya antara 2 hingga 4 minggu untuk memproses sampel jaringan itu hingga menjadi di slide, dan untuk kita bisa interpretasikan," tutur Ade.
"Rentangnya... saya nggak ingin terlalu menggebu-gebu, mungkin antara 4 sampai 8 minggulah ya, sampai keluar hasil yang bisa kita berikan kepada pihak penyidik peminta dari ini," katanya.
Sehingga dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa isu hasil autopsi dari Brigadir J telah dipalsukan oleh dokter forensik adalah tidak benar atau hoaks.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas