Pertemuan Jokowi dengan Jepang dihadiri oleh Perdana Menteri Fimio Kishida, Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Michiko, serta sejumlah CEO dari perusahaan Jepang.
Baca Juga: Melawat ke Jepang, Airlangga Hartarto Bertemu Menteri Ekonomi Koichi Hagiuda, Ini yang Dibahas
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengundang Jepang untuk menghadiri KTT G20, meminta proyek MRT segera diselesaikan, dan pinjaman dana.
Tak ada pembahasan mengenai proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang kini tengah bermasalah, ini diduga memang telah direncanakan.
"Ya pasti ada koordinasi antara Menteri Luar Negeri supaya jangan menyinggung dulu soal kereta cepat," ungkapnya yang dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (28/7).
"Jepang paham itu, tapi Jepang juga memantau pembicaraan fns tingkat lain dimana-mana, tentang tekanan China bahwa Indonesia harus membiayai overdosis anggaran," tambah Rocky.
Sementara itu, Jepang menjaga etikanya jika ada tamu yang datang berkunjung, investornya pun mampu mempengaruhi pikiran Perdana Menteri Jepang.
"Tapi kan Jepang punya etika, kalau ada tamu ya diterima disambut sesuai adat ketimuran, tetapi para investor Jepang juga mampu untuk mempengaruhi pikiran perdana menteri baru."
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});"Jangan lupa itu pembohong yang datang kemari itu, kita tahu bagaimana kasarnya pers Jepang itu waktu menganalisis soal kereta cepat," pungkasnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos
VIRAL Unggahan Warganet Lakukan Uji Coba Pertalite RON 90, Hasilnya Bikin Syok!