Pendapat itu mengacu pada banyaknya orang yang tak memercayai dugaan pelecehan seksual terhadap Putri.
Putri diduga telah dilecehkan salah satu ajudan suaminya, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum pria tersebut tewas dalam insiden berdarah di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli silam.
"Kenapa orang tidak melihat pelecehannya dulu. Ada teriakan artinya tidak ada konsen di situ," kata Zoya saat jadi bintang tamu podcast Close The Door yang tayang di channel Youtube Deddy Corbuzier pada Rabu (27/7/2022).
Baca Juga: Polisi Pangkat Rendahan Kok Mau sama Istri Jenderal yang Udah Emak-emak? Mungkin Ini yang Jadi Motif Brigadir J Melecehkan Nyonya Sambo
Sebagai seorang perempuan, feminis dan juga psikolog seksual, Zoya menyesalkan isu dugaan pelecehan seperti terpinggirkan oleh isu-isu lain.
Selain terpinggirkan, hal lain yang tak kalah ia sesalkan adalah banyak yang menuding Putri sudah berbohong.
"Ini sudah terjadi victim blaming dan ketika ada yang enggak percaya (ada pelecehan) 'ah, masa pasti cuma mau lari dari masalah', itu udah ada second victimization," ucap dia.
Zoya meyakini Putri mengalami tekanan berat atas kondisi saat ini. Apalagi ia sempat mendengar baku tembak berdarah di dalam rumahnya sendiri.
"Baru dilecehkan sudah langsung melihat baku tembak. Kenapa gak ada yang care pada mental healthnya," kata Zoya.
Baca Juga: Kaget! Berkaca dari Cerita Tukang Kebun, Bisa Jadi Memang Ada Upaya Brigadir J untuk Melecehkan Istri Irjen Ferdy Sambo
Dalam perbincangan antara Zoya dan Deddy, keduanya bersepakat bahwa masyarakat cenderung bisa berempati dan langsung percaya jika terduga korbannya adalah perempuan kalangan lemah.
Namun, cenderung tidak punya empati yang sama pada perempuan kalangan atas yang punya privilege, contohnya seperti istri Irjen Ferdy Sambo.
Hal inilah yang tidak bisa diterima oleh Zoya.
Menurutnya, pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa saja.
Demikian juga pelakunya yang bisa dari kalangan mana saja, termasuk dari kalangan yang strata sosialnya lebih rendah dari korbannya.
Zoya menilai ketidakpercayaan pada dugaan pelecehan yang dialami Putri merupakan tanda adanya rape culture di kalangan masyarakat Indonesia yang diperparah budaya patriarki.
"Yang mengerikan ada piramida rape culture yang di bawahnya ada orang-orang yang menormalisasi perkosaan," pungkasnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos