Pernyataan tersebut dilontarkan Surya Paloh saat memberikan pidato di Universitas Brawijaya Malang, saat dirinya menerima gelar doctor honoris causa atau doktor kehormatan.
Baca Juga: Ngeri! Neno Warisman Ancam Tuhan Demi Dukung Capres, Guntur Romli: Pemahaman Agama Dia Eror!
Ketua umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, menanggapi pernyataan Surya Paloh tersebut. Menurutnya, pernyataan tersebut muncul karena adanya perbedaan pendapat antar generasi.
Fahri Hamzah mengaku dirinya termasuk generasi reformasi yang tentu memiliki perbedaan cara berpikir akibat modernisasi.
“Kita ini kan kadang-kadang berteori sebagai generasi baru, generasi reformasi, teori-teori yang modern, yang baru, yang futuristik,” ujar Fahri Hamzah di kanal YouTube Total Politik pada Kamis (28/7).
Perbedaan generasi tersebut membuat munculnya rasa canggung ketika ada elit partai generasi lama yang menyuarakan kepentingan umum.
“Maka pernyataan-pernyataan elit yang ingin mewakili yang ingin mengambil klaim terhadap republik, kepentingan umum, itu terasa aneh di kita,” jelas Fahri Hamzah.
Ketua Partai Gelora ini mengaku tidak sependapat dengan Surya Paloh karena menurutnya Pemilu justru merupakan mekanisme untuk memperbaiki perpecahan.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos