Kini, sekitar tiga pekan berlalu, satu per satu kejanggalan sudah menemui titik terang.
Pada Rabu (27/7/2022), otopsi ulang terhadap jenazah Yosua sudah dilakukan di Jambi. Hasilnya baru akan diketahui dalam 4-8 pekan ke depan.
Otopsi ulang adalah salah satu poin yang menetukan untuk mencari titik terang dalam kasus tersebut, terutama seputar luka pada jasad Yosua yang kerap menimbulkan praduga dan isu-isu liar.
Tak cuma itu, pada Rabu sore, Komnas HAM sudah membeberkan CCTV yang merekam aktivitas mendiang sebelum kejadian naas yang menimpanya pada 8 Juli sore.
Dari rekaman CCTV, terlihat Yosua masih hidup dan masih dalam keadaan baik-baik saja saat tiba di Jakarta dari Magelang. Jadi, segala asumsi liar terkait lokasi kematiannya sudah terbantahkan.
Meski deretan kejanggalan sudah terjawab, ada pula yang masih jadi tanda tanya.
Atas dasar itu, Kontenjatim merangkum daftar kejanggalan yang susah terjawab maupun belum terjawab di kasus polisi tembak polisi.
Sebagai tambahan, beberapa poin dari daftar ini masih berupa dugaan yang pembuktian akan kebenarannya masih menunggu pengumuman hasil otopsi ulang terhadap jenazah Yosua dalam beberapa pekan ke depan.
Berikut daftarnya:
SUDAH TERJAWAB
1. Keberadaan Irjen Ferdy Sambo
Pada awal-awal bergulirnya kasus ini, banyak yang mempertanyakan keberadaan Irjen Ferdy Sambo saat kejadian.
Menurut polisi, Ferdy sedang keluar rumah untuk tes PCR.
Jawaban tersebut tak sepenuhnya salah tapi juga tak bisa dibilang benar.
Penjelasan lengkapnya sendiri bisa dicek lewat link artikel di bawah ini:
Baca Juga: Terungkap, Lokasi Tes PCR Tempat Irjen Ferdy Sambo Berada saat Kejadian, Bukan Dia yang Dites Swab, Tapi Orang-orang Ini
2. Siapa Saja yang Ada di Rumah?
Banyak yang mempertanyakan siapa saja yang ada di rumah dinas saat peristiwa terjadi.
Pada awal kasus ini, muncul begitu banyak isu liar karena publik tak yakin di rumah itu hanya ada tiga orang, dalam hal ini istri Ferdy serta dua orang yang terlibat baku tembak, yakni Yosua dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E.
Kini, sudah terwajab siapa saja yang ada di lokasi kejadian.
Penjelasan lengkapnya sendiri bisa dicek lewat link artikel di bawah ini:
Baca Juga: 5 Orang yang Ada di Rumah Irjen Ferdy Sambo saat Peristiwa Berdarah Jumat 8 Juli Sore, Ada Seseorang yang Tak Diduga-duga
3. Status Brigadir J dan Bharada E
Polisi sempat memberikan keterangan yang membingungkan seputar status Brigadir J dan Bharada E.
Banyak yang tadinya menduga adu tembak melibatkan ajudan Ferdy Sambo vs ajudan istrinya. Namun, hal itu sudah terbantahkan.
Baik Yosua maupun Richard adalah anggota tim ajudan alias aide de camp (ADC) untuk Ferdy Sambo dan keluarganya. Jumlah keseluruhan ADC ada delapan orang.
4. Kenapa Bharada E Tak Dampingi Ferdy Sambo?
Lanjutan dari poin sebelumnya, tadinya banyak yang mempertanyakan kenapa Bharada E tak mendampingi Irjen Ferdy Sambo saat pergi ke tempat tes PCR.
Pertanyaan ini sudah terjawab di poin pertama.
Penjelasan lengkapnya sendiri bisa dicek lewat link artikel di bawah ini:
Baca Juga: Brigadir J Masih Biasa-biasa aja Pas di Rumah Pribadi Sambo, Kenapa Jadi Buas saat di Rumah Dinas, Jangan-jangan Ucapan Mbak Rara Benar...
5. Luka Tembak Jarak Dekat
Kuasa hukum Yosua sempat menduga kliennya disiksa sebelum dibunuh. Dasarnya adalah beberapa luka sayatan dan luka tembak jarak dekat.
Untuk hal yang kedua, penjelasan lengkapnya bisa dicek lewat link artikel di bawah ini:
Baca Juga: Cucuran Darah di Atas Kalimat Berbahasa Inggris di Punggung Brigadir J saat Kematiannya pada 8 Juli Silam
6. Luka Sayat di Bibir dan Jari Brigadir J yang Nyaris Putus
Lanjutan dari poin kelima, penjelasan lengkap seputar luka sayatan di jasad Yosua bisa dicek lewat link artikel di bawah ini:
Baca Juga: No Drama! Bukan Karena Penyiksaan, Diduga Inilah Penyebab Luka Sayatan di Tubuh Brigadir J
Baca Juga: Mengejutkan! Bukan karena Pemotong Cerutu atau Pisau, Diduga Inilah yang Sebabkan Putusnya Jari Brigadir J
7. Kenapa Bharada E Tak Alami Luka Tembak?
Yosua adalah mantan sniper yang pernah bertugas di Papua. Namun, kenapa ia bisa kalah adu tembak dengan Richard yang lebih minim pengalaman? penjelasan lengkapnya bisa dicek lewat link artikel di bawah ini:
Baca Juga: Sniper Terlatih dan 'Veteran Papua', Ternyata Ini yang Bikin Brigdir J Kalah Adu Tembak dengan Anak Bau Kencur
BELUM TERJAWAB
1. Apa yang bikin Yosua nekat?
Pada kronologi versi polisi disebutkan bahwa baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo dipicu aksi pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri komandannya itu, Putri Candrawathi.
Yang jadi pertanyaan, apa yang memicu Yosua untuk melakukan perbuatan senekat itu.
Baca Juga: Brigadir J Masih Biasa-biasa aja Pas di Rumah Pribadi Sambo, Kenapa Jadi Buas saat di Rumah Dinas, Jangan-jangan Ucapan Mbak Rara Benar...
2. Penyebab CCTV di Rumah Dinas Rusak
Berbeda dengan CCTV di rumah pribadi Sambo yang merekam dengan jelas kejadian sebelum penembakan, CCTV di rumah dinas justru tidak sama sekali merekam kejadian di lokasi yang krusial tersebut.
Beberapa saat setelah mencuatnya kasus ini, Mabes Polri menyatakan CCTV di rumah dinas Sambo rusak akibat tersambar petir.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, pihaknya akan mendalami terkait kerusakan CCTV di rumah dinas Sambo saat peristiwa berdarah terjadi di sana.
"Yang akan ditanyakan kenapa bisa rusak, dan kapan itu rusaknya," kata Anam di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta, Rabu (27/7/2022).
3. Kenapa kasus tak segera diumumkan?
Misteri kedua yang tak akan terjawab oleh otopsi ulang adalah kenapa ada rentang tiga hari sebelum kepolisian merilis kasus tersebut ke publik.
Peristiwa tewasnya Brigadir J terjadi pada Jumat (8/7/2022). Namun, polisi baru merilis kasus tersebut ke publik pada Senin (11/7/2022) siang.
Dalam sebuah kesempatan, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut adanya momen Idul Adha membuat mereka tak segera mengumunkan kasus tersebut.
Namun, alasan tersebut tidak bisa diterima oleh banyak pihak karena tidak menjawab permasalahan kasus.
Baca Juga: Peristiwa demi Peristiwa dalam 3 Hari Sebelum Kematian Brigadir J Diumumkan ke Publik
4. Kenapa keluarga dilarang membuka peti?
Hal lain yang juga sempat jadi sorotan adalah kenapa polisi sampai melarang keluarga Yosua membuka peti jenazah anaknya sendiri.
Terkait kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit sudah mencopot Brigjen Hendra Kurniawan dari jabatannya sebagai Karopaminal Divpropam Polri.
Hendra bahkan sempat membuat gaduh saat datang ke rumah duka di Muaro Jambi pada 9 Juli silam
Baca Juga: Keluarga Brigadir J Siap-siap Kecewa, Penyebab Kematian Yosua Takkan Seperti Dugaan dan Asumsi Pengacara?
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas