Jhon Sitorus mempertanyakan bagaimana bisa Komnas HAM bisa mengambil kesimpulan mendahului hasil dari tim forensik.
Baca Juga: Roy Suryo Kembali Diperiksa Hari Ini, Omongan Denny Siregar Benar-benar Nyelekit: Nunggu Dramanya Aja..
Hal itu disampaikan Jhon Sitorus lewat akun Twitter pribadinya, pada Kamis 28 Juli 2022.
"Komnas HAM itu isinya manusia ga sih? Kok sudah mengambil kesimpulan dengan mendahului hasil ilmiah dari tim forensik?," ujar Jhon Sitorus.
Dia pun mempertanyakan siapa yang Komnas HAM bela.
"Siapa sebenarnya yang dibela, korban atau pelaku?," pungkasnya.
Komnas HAM itu isinya manusia ga sih?Kok sudah mengambil kesimpulan dengan mendahului hasil ilmiah dari tim forensik?Siapa sebenarnya yang dibela, korban atau pelaku?
— Jhon Sitorus (@Miduk17) July 28, 2022Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengaku bisa menarik kesimpulan terkait kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J.
Diketahui, Brigadir J diduga tewas akibat tembakan dari Bharada E di kediaman Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Menurutnya, kesimpulan tersebut bisa didapatkan lantaran pihaknya sudah banyak berkomunikasi dengan para ahli dan pihak keluarga Brigadir J.
Selain itu, Choirul juga mengungkapkan karakter luka yang dimiliki jenazah Brigadir J diakibatkan tembakan dengan jarak sedang.
“Jaraknya (tembakan, red) memang tidak terlalu jauh kalau dari karakter luka,” ucapnya seperti dikutip dari GenPI.com.
Meski demikian, menurutnya, ada beberapa karakter jarak tembak berbeda-beda menurut hasil pendalaman Komnas HAM.
“Ada pertanyaan, kenapa kok jumlah lukanya masuk dan keluar berbeda? Jumlah luka masuk dan keluar memang berbeda,” ujar Choirul.
Menurut Choirul, hal tersebut disebabkan ada beberapa peluru masuk yang masih bersarang di tubuh, sehingga jumlahnya berbeda.
Sebelumnya, Komnas HAM didatangi tim forensik Polri yang diantarkan Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto. Dalam kesempatan tersebut, Komnas HAM juga meminta keterangan terkait luka yang dimiliki Brigadir J.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos