Nofriansyah Yosusa Hutabarat alias Brigadir J merupakan satu dari sekian banyak ajudan dari Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Brigadir J dalam keterangan polisi ditembak dan tewas di rumah dinas Ferdy Sambo. Diduga yang menembak Brigadir J adalah ajudan lain Sambo yakni Bharada E.
Usai adu tembak polisi ini mencuat, banyak publik bertanya-tanya siapa sosok di balik Bharada E. Saat itu polisi masih menyimpan rapat identitasnya.
Baca Juga: Ternyata Kedekatan Ferdy Sambo dan Brigadir J Tak Seperti yang Dikira Selama Ini, Bahkan Mantan Kadiv Propam Itu Tak Rela Jika Ajudannya..
Kini setelah kasus ini melewati 2 pekan, Bharada E akhirnya muncul dan terekam jelas saat ia tengah memenuhi panggilan ke Komnas HAM.
Ialah Richard Eliezer Pudihang Lumliu alias Bharada E, anggota Brimob yang jago menembak dan memiliki keahlian khusus (vertical rescue) bertandang ke kantor Komnas HAM pada Selasa (26/7/2022).
Tak hanya dirinya, enam ajudan Kadiv Propam lainnya juga datang guna Komnas HAM mendapatkan keterengan menegani baku tembak itu.
Namun satu hal yang disoroti dari kedatangan Bharada E adalah ia terlihat buru-buru untuk masuk ke kantor Komnas HAM.
Tanpa sepatah kata pun ia menolak untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan para awak media.
Dari kehadirannya itu pula awak media JPNN.com menangkap terdapat gestur atau gelagat tak biasa yang diperlihatkan Bharada E.
Bharada E sempat tertangkap kamera dan beberpaa kali mengatupkan dua telapak tangan di depan dadanya. Biasanya gerakan tersebut seperti mengartikan tengah memohon maaf.
Lantas apakah Bharada E meminta maaf kepada para wartawan yang berada di lokasi karena tak bisa menjawab pertanyaan? Atau ada mengisyaratkan hal lainnya?
Baca Juga: Bharada E Terang-terangan Beri Informasi ke Komnas HAM, Berakhir Mengaku Bahwa Dirinya yang Menewaskan Brigadir J?
Sesudah pemanggilan tujuh ajudan Sambo ini, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan soal 'menembak' yang dijelaskan Bharada E terkait kematian kematian Brigadir J.
"Sepanjang yang kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal, salah satunya adalah soal menembak," kata Anam.
Namun Anam tak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dari 'menembak' itu.
Mungkin saja 'menembak' yang dijelaskan Bharada E adalah keahliannya dalam menembak, atau soal baku tembak yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Dalam pemeriksaan itu, Anam pun tidak mau membeberkan apakah Bharada E terlibat sebagai pelaku penembakan yang menyebabkan Brigadir J tewas.
"Seluruh rangkaian dan kesimpulan akan kami sampaikan saat laporan akhir," tutur Anam.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas