Hal itu tak lepas dari penyelidikan yang sudah dilakukan pihak kepolisian.
Lewat otopsi ulang yang akan digelar Rabu (27/7/2022) hari ini, segala asumsi liar dan praduga terkait kasus kematian pria berinisial Brigadir J itu diprediksi akan berakhir.
Baca Juga: Tadinya Janggal, 7 Hal dari Kematian Brigadir J Kini Mulai Temui Jawaban Logisnya, Fakta Asli Tanpa Bumbu-bumbu Asumsi dan Isu Liar!
Kendati sejumlah kejanggalan sudah terjawab, otopsi ulang sebenarnya tidak akan memberi titik terang untuk beberapa hal lain yang masih jadi misteri hingga saat ini.
Hal-hal lain tersebut sangat bergantung dari keterangan Irjen Ferdy Sambo sendiri maupun pejabat kepolisian lainnya.
Berikut 3 kejanggalan yang belum terjawab dari kasus polisi tembak polisi seperti dirangkum Kontenjatim dari berbagai sumber:
1. Apa yang bikin Yosua nekat?
Pada kronologi versi polisi disebutkan bahwa baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo dipicu aksi pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri komandannya itu, Putri Candrawathi.
Yang jadi pertanyaan, apa yang memicu Yosua untuk melakukan perbuatan senekat itu.
Baca Juga: Brigadir J Sempat Terlihat Baik-baik Saja Sebelum ke Rumah Dinas Ferdy Sambo, Ramalan Mbak Rara soal Kerasukan Jangan-jangan Benar?
2. Kenapa kasus tak segera diumumkan?
Misteri kedua yang tak akan terjawab oleh otopsi ulang adalah kenapa ada rentang tiga hari sebelum kepolisian merilis kasus tersebut ke publik.
Peristiwa tewasnya Brigadir J terjadi pada Jumat (8/7/2022). Namun, polisi baru merilis kasus tersebut ke publik pada Senin (11/7/2022) siang.
Dalam sebuah kesempatan, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut adanya momen Idul Adha membuat mereka tak segera mengumunkan kasus tersebut.
Namun, alasan tersebut tidak bisa diterima oleh banyak pihak karena tidak menjawab permasalahan kasus.
Baca Juga: Peristiwa demi Peristiwa dalam 3 Hari Sebelum Kematian Brigadir J Diumumkan ke Publik
3. Kenapa keluarga dilarang membuka peti?
Hal lain yang juga sempat jadi sorotan adalah kenapa polisi sampai melarang keluarga Yosua membuka peti jenazah anaknya sendiri.
Terkait kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit sudah mencopot Brigjen Hendra Kurniawan dari jabatannya sebagai Karopaminal Divpropam Polri.
Hendra bahkan sempat membuat gaduh saat datang ke rumah duka di Muaro Jambi pada 9 Juli silam.
Baca Juga: Ckckck, Pantas Keluarga Brigadir J Tersinggung, Ini Coba Lihat Kelakuan Brigjen Hendra Kurniawan cs Pas Datang ke Rumah Duka 9 Juli Silam
Sumber: m.jpnn.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas