Terungkap, 5 Jenderal Bintang Tiga di Polri Ini Risih dengan Kematian Brigadir J, Mereka Takut Kariernya Tercoreng

Ada satu hal yang mendasari keyakinan peneliti yang juga pengajar di Universitas Bhayangkara itu.

Menurut Hermawan, para jenderal bintang tiga yang masuk dalam tim khusus Kapolri sudah menyatakan tak ingin penghujung karier mereka tercoreng.

Ada lima jenderal bintang tiga yang masuk dalam tim khusus bentukan Kapolri.

Mereka adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri, serta Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Wahyu Widada.

Baca Juga: Cucuran Darah di Atas Kalimat Berbahasa Inggris di Punggung Brigadir J saat Kematiannya pada 8 Juli Silam

"Saya dengar para bintang tiga yang jadi anggota tim itu ngomong 'kami tidak mau akhir ujung karier kami ini terganggu," kata Hermawan kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).

Atas dasar kerisihan itulah, Hermawan meyakini tim khusus Polri akan bekerja sungguh-sungguh menemukan titik terang atas kasus tersebut.

Menurut Hermawan, imej Polri sudah semakin baik. Jadi, dia tidak yakin para petinggi senior itu tega mengorbankan nama baik institusinya sendiri.

"Mereka sebentar lagi mau pensiun, terus mereka mau belain apa. Jadi, enggak ada beban," ujar Hermawan.

Dari kacamata Hermawan, kematian Brigadir J termasuk level kejahatan jalanan yang seharusnya tidak sulit diungkap.

Dia kemudian membandingkannya dengan kasus penembakan istri anggota TNI di Semarang yang sudah terungkap pelaku maupun motifnya.

Baca Juga: Mengejutkan! Bukan karena Pemotong Cerutu atau Pisau, Diduga Inilah yang Sebabkan Putusnya Jari Brigadir J

"Dari awal, jika kasus ini ditangani sesuai prosedur-prosedur penanganan street crime, sudah kelarlah. Ini kan tidak ada yang diuntungkan. Jadi cepat diselesaikan," pungkas Hermawan.

Sumber: jpnn.com