Hal tersebut ditanggapi Ali Syarief melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Ali Syarief menyenggol proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Gencarkan Roy Suryo Bebas, Eh.. Justru Dihujani Hujatan: Jaminkan Istri Kayanya Bisa!
Ali Syarief juga menuturkan bahwa terkait hal itu, ada pembelajaran yang bisa diambil oleh publik.
"Masyarakat jd teredukasi dengan kasus terbunuhnya Brigadir J; Sekarang jadi faham tugas2 Polisi dlm menangani kasus kriminal," ucap Ali Syarief melalui akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (26/7).
Lanjut, Ali Syarief juga menegaskan bahwa para pengamat yang sudah jeli dan turut buka suara adalah seperti guru yang berikan ilmu baru.
"Pengamat yg turut berbicara dr berbagai disiplin ilmu yg hebat2 dan jeli itu, menjadi guru besar kita," tegas Ali Syarief.
Ia juga meminta untuk pihak kepolisian agar tetap menimba ilmu sebagai lembaga penegak hukum yang guna melindungi rakyat.
"Polisi hrs tambah lagi grade ilmunya. Jgn pas2an," imbuh Ali Syarief.
Sementara itu, diketahui, Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya sudah memaparkan bukti-bukti adanya dugaan penganiayaan.
Hal itu dibeberkan di hadapan para Jenderal Polri saat melakukan gelar perkara pada Rabu, 21 Juli 2022.
Baca Juga: Mustofa Nahra Gaungkan Tagar Bebaskan Roy Suryo, Habib Husin Buka Suara: Ini Adalah Penistaan Sesungguhnya, Bahaya!
Kamaruddin mengungkapkan bahwa bekas luka-luka yang ada di sekujur tubuh Brigadir J itu terdokumentasi dalam video maupun foto.
Video dan foto itulah yang diajukan pihaknya sebagai bukti-bukti kepada penyidik kepolisian, termasuk Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dari keterangan Kamaruddin, bukti-bukti adanya penganiayaan terhadap Brigadir J bukan dari rumah sakit Polri. Namun dari pihak keluarga Brigadir J, tak lama setelah polisi mengantarkan jenazah Brigadir J kepada pihak keluarganya.
"Luka-luka itu bukan didapat dari rumah sakit, tapi didapat di Jambi ketika hari Minggu itu polisi keluar dari rumah (usai mengantar jenazah Brigadir J) lalu dibuka baju yang dipakai alamarhum. Keadaan tubuh Brigadir J divideokan dan difoto," tutur Kamaruddin dikutip dari tayangan channel YouTube salah satu TV Swasta, Senin (25/7).
Lanjut, Kamaruddin menerangkan bahwa pada saat dirinya menunjukkan bukti-bukti tersebut, para jenderal seakan tidak bisa mengucap sepatah kata pun.
"Luka-luka tersebut sudah saya jelaskan kepada jenderal-jenderal polisi. Mereka terpesona dan tidak bisa membantah. Jadi, tidak ada bantahan. Mereka semua menerima bukti-bukti yang saya berikan," ungkap Kamaruddin.
Baca Juga: Gondol Rp54 Triliun Langsung Kabur ke Singapura, Said Didu Ungkit Kasus UAS: Saat Singapura Tampung Koruptor Mereka Bisu, Makin Jelas...
Sebelumnya, Kamaruddin membeberkan ada sejumlah fakta-fakta baru dalam kasus kematian Brigadir J yakni adanya bekas luka jerat diduga kawat pada bagian leher hingga jari-jari tangan yang sudah patah.
"Seperti tadi ada jerat tali di leher atau diduga kawat, tangannya juga hancur, sudah dipatah-patahin ini tinggal kulitnya. Kemudian ada luka robek disini (pundak), ada luka robek di kepala, ada luka robek di bibir, ada luka robek sampai dijahit di hidung, ada luka robek dua di bawah mata, kemudian ada juga robek di dalam perut, memar-memar sampai biru kemudian di kaki, kemudian jari-jari," pungkas Kamaruddin.
Masyarakat jd teredukasi dengan kasus terbunuhnya Brigadir J; Sekarang jadi faham tugas2 Polisi dlm menangani kasus kriminal. Pengamat yg turut berbicara dr berbagai disiplin ilmu yg hebat2 dan jeli itu, menjadi guru besar kita. Polisi hrs tambah lagi grade ilmunya. Jgn pas2an
— Ali Syarief (@alisyarief) July 25, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?