Sebelumnya dikatakan pihak kepolisian bahwa Brigadir J dan Bharada E terlibat baku tembak di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Baku tembak itu ternyata berakhir menewaskan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Namun keterangan pihak kepolisian yang menyebut Brigadir J tewas akibat luka tembak ternyata tak langsung dipercaya oleh masyarakat.
Baca Juga: Padahal Sudah Klaim Mengetahui Penyebab Luka di Tubuh Brigadir J, Tapi 'Komnas HAM Sudah Sulit Untuk Dipercaya Lagi', Alasannya Bikin Geger!
Masyarakat ragu untuk percaya sebab pihak keluarga Brigadir J membeberkan sejumlah foto dan video. Ada luka lebam dan sayatan benda tajam pada jenazah ajudan berusia 27 tahun itu.
Kejanggalan ini pun mencuat, membuat publik bertanya-tanya kebenaran dari penyebab tewasnya Brigadir J.
Bahkan pengacara pihak keluarga, Kamaruddin Simanjutak mengklaim bahwa Brigadir J tidak dihabisi oleh satu orang pelaku, diduga lebih dari dua orang.
Bahkan terang-terangan Kamaruddin menyebut pelaku utama yang membunuh Brigadir J merupakan seorang psikopat.
Di balik polemik kasus yang masih diselidiki pihak kepolisian ini, muncul suatu isu bahwa tersangka pembunuhan Brigadir J terus bertambah dan disebut persekongkolan itu dilakukan antar jenderal.
Informasi tersebut beredar luas usai kanal YouTube 212 TV mengunggah sebuah video dengan judul "tersangka terus bertambah || ternyata ini semua persekongkolan para jendral?" yang diunggah pada Senin (25/7/2022).
Pada thumbnail video pun terlihat press conference pihak kepolisian dengan satu orang pria yang diduga tersangka tengah mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye.
Baca Juga: Bukan Hanya Sekedar Kisah Asmara dan Pelecehan, Diduga Ada Informasi 'Mengerikan' yang Diketahui Brigadir J, Katanya...
Terdapat pula narasi dalam thumbnail yang tertulis, "TERBONGKAR...!!! PERSENGKOKOLAN ANTAR JENDRAL, KAPOLDA METRO KINI TERANCAM DICOPOT".
Lalu apa benar informasi atau isu terkait judul dan narasi dalam thumbnail di video tersebut?
Polhukam.id pun menulusuri video berdurasi 10 menit 6 detik itu. Ternyata tidak ada penjelasan sama sekali seperti yang diklaim bahwa tersangka terus bertambah dan jenderal bersekongkol dalam tewasnya Brigadir J.
Video tersebut hanya berisi penjelasan terkait penonaktifan sementara Irjen Ferdy Sambo dari jabatanya sebagai Kadiv Propam. Penonaktifan itu dilakukan agar pengusutan kasus dapat berjalan dengan obyektif.
Tak hanya membahasa tentang penonaktifan Ferdy Sambo, dalam video juga mempersoalkan pertemuan mantan Kadiv Propam itu dengan Irjen Pol Fadil Imran yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dalam menit ke 7 hingga menit akhir, hanya terdapat potongan foto-foto dan video tanpa ada narasi penjelas.
Foto yang terpampang dalam thumbnail video pun jelas-jelas bukanlah para polisi yang disebut-sebut terlibat dalam tewasnya Brigadir J.
Bahkan sejauh ini polisi masih mendalami berbagai macam alat bukti dan sanksi, sehingga penetapan tersangka dalam kasus adu tembak polisi ini belum ada.
Dari analisis di atas maka dapat disimpulkan bahwa isu tersangka terus bertambah dan para jenderal bersekongkol dalam tewasnya Brigadir J adalah tidak benar adanya dan dipastikan hoaks.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas