Peristiwa penembakan yang berakhir menewaskan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ini terjadi pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Setelah kasus ini berjalan 3 minggu lamanya tanpa kepastian, dua barang bukti yang dicap kuat untuk mengungkap kasus kematian Brigadir J akhirnya berhasil ditemukan.
Dua barang bukti tersebut yakni telepon genggam atau hp milik Brigadir J dan rekaman CCTV yang berada di sekitar rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Baca Juga: Miris, Lakukan Hal Ini ke Keluarga Brigadir J, Rombongan Brigjen Hendra Kurniawan Disebut Sangat Tidak Beradab dan Tak Bermoral, Buat Emosi!
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, rekaman CCTV tersebut ditemukan oleh tim khusus (timsus) yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Rabu (20/7/2022).
Sedangkan hp milik Brigadir J telah berhasil ditemukan pada Jumat (22/07/2022).
Setelah penemuan dua barang bukti utama yang bisa membantu pengusutan kasus tewasnya Brigadir J ini timbulAH sebuah pertanyaan, mengapa barang bukti penting ini tak pernah diperlihatkan oleh pihak kepolisian?
Sebagai informasi, dalam sebuah kasus tindak pidana, biasanya saat kepolisian menemukan barang bukti mereka akan memperlihatkannya di depan para awak wartawan atau dalam konfrensi pers.
Sehingga muncul pertanyaan di tengah-tengah masyarakat, mengapa kedua barang bukti tersebut tidak diperlihatkan?
Namun sayangnya sampai sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Melalui Irjen Dedi, ia hanya menerangkan bahwa barang bukti tersebut masih didalami oleh tim laboratorium forensik.
Baca Juga: Lewat Youtube, Istri Ferdy Sambo Buka-bukaan Sebut Brigadir J Tidak Bersalah?
"Beberapa titik rekaman CCTV yang sudah diamankan. Saat ini masih proses pendalaman oleh labfor," kata Irjen Dedi di Mabes Polri, Jumat (22/7).
"Handphone yang diamankan oleh penyidik saat ini masih terus diperiksa di labfor," tuturnya kembali.
Sebelumnya, hilangnya barang bukti CCTV dan hp milik Brigadir J dicap publik jadi salah satu kejanggalan dari kasus polisi tembak polisi ini.
Pihak keluarga Brigadir J sempat menanyakan keberadaan HP kepada polisi yang membawa jenazah anggota brimob itu dari Jakarta ke Jambi, namun tak mendapatkan jawaban yang jelas.
Pakar digital forensik Ruby Alamsyah mengatakan polisi seharusnya bisa dengan mudah menemukan handphone milik Brigadir J yang hilang itu.
"Ini merupakan salah satu keahlian Polri, semestinya bisa untuk melacak hal yang umum seperti ini bila memang sangat diperlukan," ujarnya.
Ruby menambahkan polisi juga bisa menggunakan metode scientific crime investigation dengan mengecek CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo yang disebut sudah rusak dua minggu sebelum insiden penembakan terjadi.
"Dengan cara melakukan analisa forensik digital sehingga dapat dipastikan secara ilmiah kapan terakhir kali sistem CCTV menyala dan merekam," ujar Ruby.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas