Beredar Video Lama Irjen Ferdy Sambo Berpidato 'Kita Akan Tindak Tegas', Eh Ada yang Nyamain Kayak Juliari Batubara Dulu

Tak diketahui pasti kapan video itu dibuat.

Jika dilihat dari baret yang dipakai, video yang bersumber dari akun TikTok @polres_trenggalek itu dibuat saat Irjen Ferdy Sambo masih aktif sebagai Kadiv Propam Polri.

Dalam pidato di hadapan anak buahnya, Ferdy Sambo menekankan pentingnya penindakan hukum yang tegas dan objektif untuk anggota Polri yang melanggar aturan dan mencoreng nama baik institusi.

Baca Juga: Pesan Menusuk dari 'Jenderal yang Terbuang dari Mabes Polri' ke Pembunuh Brigadir J: Yang Gentle, Jangan Cemen!

Divisi Propam bisa dibilang merupakan polisi-nya polisi yang tugasnya menindak anggota pelanggar aturan, terutama saat menjalankan tugas.

"Siap 86 ndan!" tulis @bachrum_achmadi.

https://twitter.com/bachrum_achmadi/status/1550283984927862785?t=fiOujXOIifMDLRPBjv-yaw&s=19

Siap 86 ndan! ??????????????? pic.twitter.com/fpEEapjYK9

Di kolom komentar unggahan @bachrum_achmadi, banyak komentar-komentar negatif terhadap Sambo.

Bahkan ada yang menyamakannya dengan Juliari P Batubara, politisi PDIP yang tertangkap dalam kasus korupsi bansos padahal sebelumnya pernah sok heroik anti korupsi.

"Jadi ingat Juliari. Teriak anti korup eh dia sendiri korupsi. Hahahaaaaaa," tulis akun @212*****

"Pidato yg menyentuh.... dirinya sendiri.. hihihi," tulis akun @Beras_****

"Kadivpropam yang akan segera dipropamkan, semoga presisi bukan hanya janji," tulis @dedy******111

Pendapat-pendapat netizen itu sebenarnya hanya asumsi liar. Pasalnya, hingga saat ini tak ada bukti yang kuat terhadap dugaan keterlibatan jenderal bintang dua itu dalam kasus tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Baca Juga: Bukan Istri Kadiv Propam, Perempuan Ini Disebut-sebut Akan Berani Bongkar Semua Tabir Misteri dari Tewasnya Brigadir J, Siapakah Itu?

Pada kronologi versi polisi, Sambo bahkan disebut tak sedang berada di lokasi kejadian saat peristiwa tragis itu terjadi pada 8 Juli silam.

Namun, kronologi polisi dianggap sarat kejanggalan.

Hingga saat ini, penyelidikan terhadap kasus tewasnya Brigadir J masih terus berlangsung.

Sumber: m.jpnn.com