Namun kejanggalannya ini tak diungkapkan Bharada LL secara langsung melainkan melalui kuasa hukum pihak keluarga, Kamaruddin Simanjutak.
Kamaruddin menyampaikan perihal kejanggalan di balik autopsi Brigadir J usai Bripda LL memberikan kesaksianya.
Menurut Bripda LL, ia diperintahkan untuk menyambangi RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk menandatangani surat persetujuan keluarga sebelum melakukan autopsi.
Baca Juga: Menjelang Otopsi, Makam Brigadir J Dijaga Pemuda-pemuda dari Ormas Suku Ini, Alasannnya Gara-gara Ini
Kamaruddin menyebut autopsi yang dilakukan kepada Brigadir J nyatanya tanpa restu dari kedua orang tua almarhum.
Proses autopsi kepada Brigadir J pun tetap dilakukan. Setibanya di RS Polri, dikatakan Kamaruddin bhawa Bripda LL ingin melihat jenazah sang kakak yang telah diautopsi.
Namun Bripda LL sempat dilarang petugas kepolisian untuk melihat jenazah Brigadir J sebelum menandatangani sebuah surat.
"Dia (Bripda LL, red) mau melihat jenazah abangynya tidak diberikan, tetapi begitu (surat) ditandatangani tak lama langsung dikeluarkan dari peti. Artinya sudah dilakukan autopsi atau visum et repertum," jelas Kamaruddin.
Setelah membubuhkan tanda tangan, Bripda LL melihat wajah sang kakak setelah kain penutup dibuka.
Kejanggalan pun nampak. Bripda LL dikatakan melihat luka sayatan yang masih segar pada beberapa bagian tubuh Brigadir J.
var gptAdSlots = []; window.googletag = window.googletag || { cmd: [] }; googletag.cmd.push(function() { var mapping0 = googletag.sizeMapping() .addSize([1000, 768], [ [300, 250], [336, 280] ]) .addSize([360, 300], [ [300, 250], [336, 280] ]) .addSize([0, 0], [ [300, 250] ]) .build(); gptAdSlots[0] = googletag.defineSlot('/21622890900,22768584060/ID_kontenjatim.id_res_article_mid_300x250//336x280', [ [300, 250], [336, 280] ], 'div-gpt-ad-1654835393042-0').setCollapseEmptyDiv(true).defineSizeMapping(mapping0).addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.enableServices(); googletag.display("div-gpt-ad-1654835393042-0"); });"Dibuka sedikit wajahnya di situ, terlihat sayatan-sayatan masih segar di bawah mata, hidung, bibir yang lain dia tidak tahu," beber Kamaruddin.
Selain itu, Kamaruddin mengungkap keanehan lain saat jenazah Brigadir J tiba di kampung halamannya, Jambi.
Baca Juga: Terkuak, Seperti Ini Ciri-ciri Pembunuh Brigadir J! Diduga Punya Gangguan Jiwa
Kala itu, orang tua almarhum tengah menyambangi ke Balige, Sumatera Utara untuk berziarah, sehingga jenazah Brigadir J diterima oleh sang bibi, Rohani Simanjuntak.
Orang tua Brigadir J sebtibanya di rumah pada Sabtu (9/7) malam rupanya sempat berdebat dengan polisi yang menghantarkan jenazah Brigadir J.
Perdebatan terjadi lantaran tidak diperbolehkannya jenazah Brigadir J untuk dilihat oleh keluarga, bahkan membuka peti jenazah dilarang.
Beruntung perdebatan ini tak membutuhkan waktu lama. Pihak kepolisian akhirnya memberi izin kepada keluarga untuk membuka peti, namun dengan ebebrapa persyaratan.
"Di situ terjadi perdebatan. Pada akhirnya, supaya ada solusi dibuka sedikit seperti yang pertama, tetapi tidak boleh buka semua," pungkas pengacara keluarga Brigadir J.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas