Beijing dengan cepat meminta insiden tersebut tidak dikaitkan dengan hubungan kedua negara yang miliki sejarah cukup kelam.
"Insiden tak terduga ini sebaiknya tak dikaitkan dengan hubungan China-Jepang," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam pernyataannya yang dilansir BBC.
Sikap pro-militerisme Abe membuatnya jadi sosok yang tidak populer di China dan Korea Selatan, dua negara dengan trauma mendalam terkait kebrutalan militer Jepang pada era Perang Dunia II.
Komentar tidak sedap pun bermunculan di situs media sosial kedua negara tersebut tak lama setelah Abe ditembak.
Saat ditanya mengenai reaksi tak terpuji warganet China tersebut, Zhao Lijian menolak berkomentar.
Seperti diberitakan, Abe ditembak seorang pria saat tengah berkampanye di Kota Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022) siang.
Sempat dilarikan ke rumah sakit, politikus senior yang memimpin pemerintah Jepang dari 2012 sampai 2020 itu akhirnya meninggal dunia akibat dua luka tembak yang dideritanya.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos