Direktur Utama BNC Tjandra Gunawan mengatakan banyak investor yang tertarik dengan perbankan digital Indonesia meski harga saham sedang menurun.
"Banyak investor yang tujuannya jangka panjang. Mereka lebih tertarik dengan konsep bisnis tersebut," ujar Tjandra saat media briefing di kantor pusat BNC di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Lebih lanjut, Tjandra mengklaim banyak investor yang tertarik dengan potensi BNC lantaran kreativitas yang kerap dilakukan oleh BNC. Selain itu, perbankan dengan kode saham BBYB ini juga mencatat kenaikan revenue yang signifikan pada semester I 2022, yakni sebesar Rp723 miliar. Net interest income (NII) juga melonjak dari Rp315 miliar pada 2021 menjadi Rp547 miliar per Juni 2022.
Perusahaan membidik dana sekitar Rp5 triliun untuk tambahan modal inti, sehingga nantinya total dana permodalan akan mencapai Rp7 triliun. Dana ini akan digunakan sebagai investasi terhadap teknologi serta pengembangan sumber daya manusia.
Dengan target itu, Tjandra berharap capital adequacy ratio (CAR) BNC akan mencapai 70% hingga 80%. Sebagai informasi, CAR BNC pada Desember 2021 tercatat di angka 50% dengan modal Rp2,5 triliun. Sementara saat ini, posisi CAR BNC berada di angka 21,8%.
"Jadi, dengan permodalan Rp7 triliun itu bisa membuat kami tumbuh lebih cepat lagi," pungkasnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas