Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Institute (PASPI) Dr. Tungkot Sipayung.
"Saat ini, stok minyak sawit domestik sangat besar, yakni 6,5 juta ton. Jauh di atas rata-rata normal sekitar 3,5 juta ton akibat kebijakan DMO yang ditempuh. Stok yang berlebihan tersebut harus segera di-flush out (FO) agar dapat menampung produksi CPO/TBS domestik sehingga produksi TBS termasuk TBS petani terselamatkan," ujar Tungkot, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Jumat (8/7).
Menurut Tungkot, dalam kondisi pasar CPO dunia dengan tren menurun tersebut, jika FO dilakukan dengan cara percepatan ekspor, baik melalui pengurangan bea keluar, pungutan ekspor, maupun menaikkan ratio DMO dari 1:5 menjadi 1:7, akan menambah tekanan menurunkan harga CPO dunia yang trennya sudah menurun sehingga juga akan menurunkan harga CPO dan TBS domestik.
"Cara yang kreatif dan mungkin dilakukan adalah FO dilakukan dengan menyerap stok tersebut dan mengonversinya menjadi biodiesel untuk kepentingan domestik B30 atau perluasannya," kata Tungkot.
Perlu diketahui, kapasitas industri biodiesel nasional saat ini sekitar 17 juta kiloliter. Saat ini, harga BBM dunia juga masih tinggi sehingga harga MOPS Solar juga mahal, yakni sekitar USD600/MT. Dijelaskan Tungkot, sementara dengan harga CPO domestik saat ini, harga HIP biodiesel juga relatif kompetitif, yakni sekitar USD550/MT sehingga implementasi B30 atau bahkan B40 sangat feasible tanpa insentif.
"Jika FO diselesaikan dengan cara konversi menjadi biodiesel tersebut, selain menyelesaikan stok yang melimpah, juga dapat mengangkat harga TBS domestik," tambahnya.
Selain itu, dengan tidak masuknya stok minyak sawit Indonesia ke pasar dunia diperkirakan akan mengurangi laju penurunan harga CPO dunia, bahkan berpeluang untuk mengangkat kembali harga CPO dunia. Lebih lanjut dikatakan Tungkot, perlu dilakukan kombinasi secara simultan melalui kebijakan menyerap stok untuk biodiesel domestik dan lakukan relaksasi ekspor.
"Tapi ini tetap berisiko penurunan harga CPO dunia. Penyebab harga CPO dunia tren turun adalah rencana FO Indonesia itu," pungkasnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas