Relevansi nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika ternyata masih sangat tinggi di tengah masifnya perkembangan digital. Sehingga setiap warganet yang masuk ruang virtual otomatis menjadi warga digital dengan segala perangkat aturan yang dimiliki dan nilai-nilai yang terkadung di Indonesia.
"Zaman sekarang, ketika berbicara konteks digital, kita ada kewajiban menjaga nilai norma, value yang dimiliki Indonesia, tapi di sisi lain, kita harus melihat tren atau kecenderungan yang disukai seperti apa," kata Dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UINSATU)/Anggota Japelidi, Dimas Prakoso saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Jombang, Jawa Timur, Senin (4/7/2022).
Sekarang ini pembuatan konten di media sosial paling banyak dilakukan masyarakat Indonesia di ruang digital. Hal tersebut membuat media sosial di Indonesia memberikan pengaruh signifikan terhadap budaya Indonesia.
Beberapa unggahan yang viral di media sosial menggunakan akulturasi antara apa yang disukai audience sekarang ini, kemudian disisipkan nilai-nilai budaya Indonesia. "Ada beberap karya, misalnya kita kasih contoh musik, beberapa karya musik mengkombinasikan IDM dan musik tradisional. Ternyata itu cukup mampu menarik perhatian banyak pihak," ujar Dimas.
Ruang digital memberi potensi untuk berekspresi dan dikenal. Sebab, ruang digital tidak kenal batas negara dan zona waktu. Masyarakat dituntut berpikir kreatif dan berinovasi mengangkat kebudayaan yang ada di sekitarnya.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning-UMKM Investor Andry Hamida. Kemudian Dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UINSATU)/Anggota Japelidi Dimas Prakoso, serta Dosen Ilmu Komunikasi dan Sekretaris PWI Jatimtim Dr. Cand. Drs.Eko Pamuji, M.I.Kom.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Literasi Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos
VIRAL Unggahan Warganet Lakukan Uji Coba Pertalite RON 90, Hasilnya Bikin Syok!
KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar di Kasus e-KTP