Negara yang terisolasi, kata anggota WHO, sedang bergulat dengan wabah COVID-19 pertama yang diakui, memicu kekhawatiran atas krisis besar karena kurangnya vaksin dan infrastruktur medis.
"Tentu saja mengkhawatirkan jika negara-negara ... tidak menggunakan alat yang sekarang tersedia," kata direktur kedaruratan WHO Mike Ryan dalam menanggapi pertanyaan tentang wabah di Korea Utara.
"WHO telah berulang kali mengatakan bahwa di mana Anda memiliki penularan yang tidak terkendali, selalu ada risiko varian baru yang lebih tinggi muncul," katanya, dilansir Reuters.
Pada konferensi pers yang sama, kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan dia "sangat prihatin" tentang penyebaran virus di antara populasi yang tidak divaksinasi dengan banyak kondisi mendasar.
Badan kesehatan PBB sebelumnya mengatakan Pyongyang belum memberi tahu secara resmi tentang wabah yang jelas-jelas melanggar kewajiban hukum negara itu berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional WHO.
Ditanya tentang bagaimana tanggapan WHO, Ryan mengatakan bahwa badan itu siap membantu tetapi tidak memiliki kekuatan untuk campur tangan di negara yang berdaulat.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas