Pergerakan rupiah dibayangi kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) yang agresif dalam memerangi inflasi AS. Risalah pertemuan kebijakan moneter Juni menunjukkan bahwa The Fed tegas untuk memperketat kebijakan moneter meski ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Hingga saat ini, rupiah mencatatkan koreksi -0,40% ke level Rp14.994 per dolar AS. Rupiah juga ambruk melawan dolar Australia (-0,95%), poundsterling (-0,65%), dan euro (-0,60%).
Tak hanya itu, tekanan membuat rupiah menjelma sebagai mata uang paling lemah di Asia. Rupiah keok atas won (-0,96%), dolar Singapura (-0,65%), yen (-0,56%), yuan (-0,54%), dolar Hong Kong (-0,42%), baht (-0,31%), ringgit (-0,18%), dan dolar Taiwan (-0,12%).
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas