"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, sebanyak 75% pengguna TikTok di Tanah Air sebenarnya menunggu-nunggu musim mega sales setiap tahunnya. Sebab, biasanya merek-merek terkenal memberikan diskon yang cukup besar," katanya.
Menurutnya, masyarakat pun memanfaatkan musim belanja ini untuk mendapatkan barang yang mereka dambakan dengan promo dan penawaran yang menarik. Semangat belanja ini sejalan dengan kondisi ekonomi dalam negeri yang berangsur membaik di era endemi.
Data dari Bank Indonesia pada Survei Konsumen di Mei 2022 mengindikasikan optimisme terhadap kondisi ekonomi terus menguat. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2022 sebesar 128,9, lebih tinggi dari 113,1 pada bulan sebelumnya.
Ia juga menjelaskan disisi lain para brand biasanya juga melaunching beberapa keluaran produk terbaru pada momen momen seperti mega sales ini. Resti mengatakan, tahun lalu sebanyak 94 persen pengguna TikTok di Indonesia menunggu periode tanggal cantik setiap tahunnya. Bahkan mereka juga membeli suatu produk saat momentum tanggal dobel.
"Sembilan dari sepuluh orang Indonesia amat menunggu musim mega sales di tanggal dobel ini. Per 2021 kemarin, momen 12.12 atau 12 Desember menjadi partisipasi tertinggi dengan persentase 82 persen. Puncaknya di Desember karena itu Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 12.12. Mereka juga banyak melakukan purchase," ungkapnya.
Tidak hanya Indonesia, ia juga mengungkapkan antusiasme belanja pada momen ini juga dirasakan beberapa negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. Misalnya saja dengan angka tertinggi adalah Thailand dengan 87 persen, lalu ada Filipina 85 persen, Vietnam 81 persen, Malaysia 79 persen, dan Singapura 72 persen.
Resti menuturkan menjelang momen mega sales, para brand harus mempersiapkan dengan baik agar bisa memperbaiki kinerja bisnis. Salah satu caranya dengan memproduksi konten-konten hiburan yang disisipi iklan produk. Resti mengatakan rupanya metode tersebut sangat efektif dalam memengaruhi keputusan pembelian dari pengguna TikTok.
Tersedia pula fitur TikTok Live yang bisa menjadi cara untuk berjualan online. Brand bisa berinteraksi secara langsung dengan konsumen lewat tayangan live stream dan bercerita kegunaannya hingga mengakomodasi konsumen untuk langsung membeli produk tersebut dengan menyambungkannya ke link belanja.
“Brand dapat menyampaikan promosi produk dan informasi diskon melalui storytelling yang ringan dan informatif, serta memanfaatkan solusi periklanan dan fitur berbelanja yang terintegrasi di dalam aplikasi," imbuhnya.
Untuk kategori produk paling banyak tumbuh, Resti menyebutkan beberapa produk seperti Buku dan Alat Tulis dengan enam kali lebih tinggi dari 2020, lalu elektronik dengan 4,4 lebih tinggi, dan peralatan rumah tangga dengan naik hingga 4,2 kali.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas