Sebuah video pendek yang diunggah ke akun Weibo dari Pusat Sains Nasional Komprehensif Hefei pada 30 Juni mengatakan proyek itu adalah contoh "kecerdasan buatan yang memberdayakan pembangunan partai."
Postingan Weibo kemudian dihapus, tetapi ringkasan teks dari video tersebut, diproduksi untuk menghormati peringatan 1 Juli PKC, tetap tersedia di Internet Archive pada Senin (6/7/2022).
"Menjamin kualitas kegiatan anggota partai berubah menjadi masalah yang membutuhkan koordinasi," kata teks itu, dikutip Radio Free Asia.
"Peralatan ini adalah semacam ideologi cerdas, menggunakan teknologi AI untuk mengekstrak dan mengintegrasikan ekspresi wajah, pembacaan EEG, dan konduktivitas kulit ... memungkinkan untuk memastikan tingkat konsentrasi, pengenalan, dan penguasaan pendidikan ideologis dan politik agar lebih baik. memahami keefektifannya," kata deskripsi itu.
“Ini dapat memberikan data nyata bagi penyelenggara pendidikan ideologi dan politik, sehingga mereka dapat terus meningkatkan metode pendidikan dan memperkaya konten,” katanya.
Dikatakan bahwa perangkat tersebut bergantung pada "komputasi yang cerdas secara emosional," di antara metode lain, untuk mengukur sejauh mana subjek "merasa berterima kasih kepada PKC, melakukan apa yang diperintahkan dan mengikuti jejaknya."
Dalam video tersebut, seperti dilansir surat kabar Ming Pao Hong Kong, seorang peneliti berpakaian putih masuk ke sebuah ruangan dan duduk di depan layar untuk mengikuti tes, sebelum menerima skor tes dan analisis di layar.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos