Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, posisi aset neto tersebut masuk dalam kategori sehat dan mampu memenuhi 5,15 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan.
"Dengan capaian itu, BPJS Kesehatan berupaya menciptakan inovasi khususnya dari sisi finansial dan ekosistem digitalisasi, sehingga dapat mempercepat peningkatan mutu layanan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/7/2022).
Sedangkan untuk kepesertaan, kata Ghufron, hingga Januari 2022 peserta program JKN mencapai 235,7 juta jiwa atau sekitar 86 persen dari total penduduk Indonesia. Ghufron bilang, seiring pertumbuhan kepesertaan JKN tersebut, BPJS Kesehatan turut memperluas akses layanan di fasilitas kesehatan. Baca Juga: BPJS Kesehatan Gulirkan Program Rehab, Permudah Peserta Lunasi Tunggakan
"Hingga akhir Desember 2021, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.608 fasilitas kesehatan tingkat pertama, dan 2.810 fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan atau rumah sakit," papar Ghufron.
Menurutnya, di tahun 2022, BPJS Kesehatan masih memiliki berbagai tantangan yang harus diperbaiki, khususnya akses, mutu, efisiensi, ekuitas dan sustainabilitas finansial.
"Meski dihadang oleh beragam tantangan, harapannya pemerintah, seluruh pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat bisa terus bersinergi dan berkolaborasi untuk menjawab tantangan dan bersama-sama menjaga penyelenggaraan Program JKN yang berkualitas,” tambah Ghufron.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos
VIRAL Unggahan Warganet Lakukan Uji Coba Pertalite RON 90, Hasilnya Bikin Syok!