Kepala Desa Lahai Kemuning, Ahmad Rois, membenarkan bahwa ada warganya yang sehari-hari bekerja sebagai pekebun telah melakukan kekhilafan sesaat dengan membakar seluruh tanaman sawit di lahan seluas 1 hektare. Pohon sawit yang dibakar itu umurnya sudah mencapai 12 tahun.
"Pohon sawit sebanyak 140 batang dalam kondisi berproduksi, gosong akibat dilahap api. Pohonnya masih berdiri kokoh, tapi sudah hangus," katanya, melansir elaeis.co, Selasa (5/7).
Menurut Rois, petani di daerah itu sangat berharap pemerintah memikirkan nasib mereka sebelum mengambil kebijakan. "Sejak larangan ekspor CPO dan turunannya diberlakukan, harga kelapa sawit terus terombang-ambing. Situasi tak berubah meski larangan itu diicabut," katanya.
"Yang sangat menjerit adalah kami petani kecil di pelosok desa, bukan korporasi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak cukup lagi dari hasil penjualan TBS kelapa sawit. Apalagi, biaya perawatan kebun seperti pupuk mengalami kenaikan," tambahnya.
Dia juga mengkritik banyaknya kutipan yang diberlakukan pada produk sawit.
"Jangan terlampau dibebani sawit kami dengan PE (pungutan ekspor), BK (bea keluar), dan DPO (domestic price obligation) karena semua beban tersebut sangat berdampak terrhadap harga sawit kami di lapangan," ungkapnya.
Sumber: elaeis.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos