Diketahui, inflasi tahunan Juni 2022 di Indonesia berada di atas perkiraan, yakni 4,35% dan menjadi yang tertinggi sejak tahun 2017. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap menahan suku bunga acuan ketika bank sentral AS, The Fed, secara agresif menaikkan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi.
"Untuk rupiah masih terpengaruh sentimen inflasi Indonesia. Nilai inflasi yang diumumkan pekan lalu lebih tinggi dari perkiraan," pungkas analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Revandra Aritama, dilansir dari RTI, Selasa, 5 Juli 2022.
Hingga saat ini, rupiah melemah -0,17% ke level Rp14.948 per dolar AS. Rupiah bahkan sempat jatuh lebih dalam di level Rp14.966 per dolar AS pada Selasa pagi. Tak hanya itu, rupiah keok atas dolar Australia (-0,28%), euro (-0,29%), dan poundsterling (-0,29%).
Mayoritas mata uang Asia menekan rupiah, seperti yuan (-0,22%), dolar Hong Kong (-0,16%), dolar Singapura (-0,14%), ringgit (-0,06%), dan baht (-0,02%). Sementara itu, rupiah menguat atas won (0,17%), dolar Taiwan (0,16%), dan yen (0,12%).
Sumber: m.republika.co.id
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos