1. Pemerintah telah melakukan langkah kebijakan yang cepat untuk peningkatan ekspor, agar tangki penyimpanan di pabrik kelapa sawit (PKS) yang penuh bisa segera dikosongkan sehingga permintaan dan harga TBS di tingkat petani meningkat;
2. Faktor ketidakpastian global dan kompleksitas yang terjadi pasca larangan ekspor, membutuhkan waktu 2-3 minggu untuk mengembalikan keadaan pada kondisi normal;
3. Berbagai kondisi di luar kontrol pemerintah turut berkontribusi pada turunnya harga CPO di tingkat internasional, yang menjadi salah satu penyebab masih rendahnya harga TBS di tingkat petani;
4. Berbagai kebijakan yang dilakukan terkait CPO dan minyak goreng akan tetap konsisten diterapkan sampai kondisi normal;
5. Untuk membantu petani, pemerintah telah meminta pengusaha untuk tetap membeli TBS petani swadaya pada tingkat harga Rp1.600/kg;
6. Langkah lain ialah bantuan langsung kepada petani melalui BPDPKS. Untuk hal ini, agar dapat diwujudkan melalui pengumpulan data petani sawit sesegera mungkin dilakukan.
Perlu diketahui, belum naiknya harga TBS di tingkat petani disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Perlambatan ekonomi dunia menjadi penyebab turunnya harga CPO karena adanya ekspektasi resesi di Amerika Serikat dan efek lockdown China;
2. Pelemahan ekonomi dunia juga dirasakan oleh komoditas lainnya yang mengalami penurunan harga seperti jagung, gandum, kedelai, termasuk CPO;
3. Peningkatan produksi kedelai dari produsennya seperti Amerika Serikat, Brasil, Argentina, dan Paraguay yang disebabkan harga pupuk terus meningkat, mengubah preferensi petani untuk menanam lebih banyak kedelai, berakhirnya kekeringan utamanya di Amerika Selatan yang mana cuaca diperkirakan normal kembali pada Juni – Agustus 2022, serta kemungkinan dibukanya koridor ekspor dari Ukraina.
4. Kebijakan DMO dan DPO serta flash out untuk memperlancar ekspor produk kelapa sawit masih belum berjalan optimal/terhambat, yang disebabkan terbatasnya ketersediaan kapal tanker untuk ekspor sehingga harus mengantri.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos