Salah satu petani sawit yang juga anggota KUD Tiku V Jorong mengeluhkan harga minyak kelapa sawit yang masih turun drastis meski telah dibukanya kembali keran ekspor. Menjawab hal tersebut, Teten Masduki mengatakan, pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit oleh koperasi ini sangat penting, termasuk bagi Koperasi Unit Desa (KUD) Tiku V Jorong.
"Supaya petani tak lagi bergantung kepada pabrikan industri besar, dan petani mampu memproduksi sendiri," katanya dilansir dari laman resmi Kemenkop-UKM pada Senin (4 Juli 2022).
Menteri Teten mengatakan, jika salah satunya, KUD Tiku V Jorong mampu membangun pabrik pengolahan kelapa sawit, suplai minyak makan di kalangan masyarakat akan terjaga. Mengingat kemarin sempat terjadi kelangkaan hingga melambungnya harga minyak.
Lebih lanjut Menteri Teten mengungkapkan, saat ini Kemenkop-UKM tengah menginisiasi pilot project program Hilirisasi Produk Sawit Rakyat melalui inovasi minyak makan merah sebagai functional product (food dan non-food) melalui koperasi. Dalam program tersebut digunakan teknologi produksi sederhana untuk mengolah CPO hingga dapat menghasilkan produk akhir berupa minyak makan merah yang lebih sehat dari minyak goreng komersil karena mempertahankan fitonutrien-nya (Vit A, Vit E, dan Squalene).
"Bahkan dapat mengatasi gizi buruk atau stunting pada anak, serta produk sampingannya dapat dikembangkan menjadi bahan baku kosmetik dan sabun," katanya.
Untuk itu, Menkop-UKM mengatakan, strategi yang dilakukan ialah pendampingan kelembagaan koperasi. "Selain itu, perluasan akses pembiayaan untuk koperasi melalui LPDB-KUMKM sebagai modal kerja berkolaborasi dengan BPDPKS untuk modal investasi dan BRI dengan skema KUR Klaster bagi kelompok petani," katanya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas