Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wilayah Sumatera Utara, Nurul Hasanudin mengatakan dari lima kota IHK di Sumatera Utara, seluruhnya tercatat inflasi, yaitu Sibolga sebesar 1,12 persen; Pematangsiantar sebesar 1,36 persen; Medan sebesar 1,39 persen; Padangsidimpuan sebesar 1,29 persen; dan Gunung Sitoli sebesar 2,72 persen.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," katanya, Jumat (1/7/2022).
Kelompok tersebut di antaranya makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,39 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,28 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66 persen.
Selain itu, kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen; kelompok transportasi sebesar 1,89 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,08 persen.
"Sementara kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya deflasi 0,02 persen. Adapun kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya tidak mengalami perubahan," ujarnya.
Komoditas utama penyumbang inflasi selama Juni 2022 antara lain, cabai merah, angkutan udara, bawang merah, ikan dencis, cabai rawit, cabai hijau, dan telur ayam ras.
"Tingkat inflasi tahun kalender [Januari-Juni 2022] sebesar 4,18 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun [Juni 2022 terhadap Juni 2021] sebesar 5,61 persen," pungkasnya.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas