Sebab, Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr ialah anak Ferdinand Marcos Sr yang dikenal sebagai diktaktor Filipina.
Menurut Catur, usulan sejarah Reformasi 98 masuk kurikulum pendidikan Indonesia bisa terealisasikan.
"Gerakan reformasi 98 merupakan salah satu tonggak sejarah runtuhnya rezim Presiden Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun," ujar Catur kepada GenPI.co, Senin (16/5/2022).
Catur menjelaskan reformasi 98 itu sangat perlu disampaikan kepada generasi muda sebagaimana peristiwa 65.
Sebab, generasi muda seharusnya bisa mempelajari sejarah lahirnya demokrasi di Indonesia.
Hal itu bertujuan agar tidak fenomena Filipina tidak terjadi di Indonesia, yang mana sempat dipimpin Presiden Soeharto dengan cara diktator.
"Saya sebagai produk rezim otoriter Soeharto dan kebetulan menjadi bagian dari Gerakan 98 merasakan perbedaan yang mencolok kehidupan demokrasi dan politik di Indonesia," jelasnya.
Catur menambahkan tujuan reformasi memang belum terwujud hingga sekarang.
Namun, dia merasa ada hal positif dari gerakan 98, yakni kebebasan berpendapat.
"Setidaknya, kebebasan dalam menyampaikan pendapat, berpolitik, dan berdemokrasi yang dinikmati saat ini ialah hasil dari gerakan reformasi," imbuhnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos