Direktur Mega Proyek dan EBT PLN, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, pemerintah telah berkomitmen menurunkan efek gas rumah kaca sebesar 29 persen terhadap proyeksi emisi skenario bisnis yang dijalankan secara biasa ataupun bisinis pada 2030.
Maka dari itu, PLN sebagai perusahaan yang menyediakan listrik, telah menetapkan komitmen untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060, yaitu melalui transisi ke energi terbarukan serta pergeseran energi impor ke energi domestik.
"Hingga Juni 2022 bauran EBT yang telah dicapai adalah sebesar 12,8 persen, pembangkit EBT yang telah beroperasi sebesar 8,2 gigawat dengan capaian COD pada 2022 ini sampai Mei sebesar 86 megawat," ujar Wiluyo dalam sambutanya di acara diskusi virtual, Kamis (30/6/2022).
Wiluyo mengatakan, PLN berkomitmen untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen di 2025. Dalam pengembangan EBT yang dilakukan PLN, tentunya dengan tetap mengedepankan beberapa faktor.
"Keseimbangan supply dan demand tenaga listrik, ketersediaan sumber EBT di daerah setempat, keandalan keberlanjutan listrik, dan keekonomian proyek-proyek EBT. Ditargetkan pada 2030 bauran EBT akan meningkat mencapai 24,8 persen," ujarnya.
Dari total realisasi sebesar 12,8 persen hingga Juni 2022, Wiluyo menyebut catatan tersebut terdiri dari porsi pembangkit EBT berbasis biomassa dan biogas adalah sebesar 135 megawat.
Lanjutnya, berdasarkan RUPTL 2021-2030 hingga tahun 2030 nanti terdapat rencana pengembangan pembangkit EBT sebesar 20,9 gigawat.
"Di mana di dalamnya termasuk rencana pengembangan pembangkit bioenergi sebesar 590 megawat serta program co-firing yang setara 1,8 gigawat," tutupnya.
Sumber: jakarta.suara.com
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos